Facebook Ganti Nama Jadi Meta, Mark Zuckerberg Kampanyekan Metaverse

Usai pergantian nama Facebook menjadi Meta, Mark Zuckerberg mengungkapkan berbagai kemampuan dari konsep metaverse yang mereka usung

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 29 Okt 2021, 10:13 WIB
Diterbitkan 29 Okt 2021, 10:12 WIB
CEO Facebook Mark Zuckerberg di Ajang F8 pada 2019
CEO Facebook Mark Zuckerberg di Ajang F8 pada 2019. Kredit: Facebook

Liputan6.com, Jakarta - Seiring pergantian nama Facebook Inc. menjadi Meta, pendiri Facebook dan CEO Meta Mark Zuckerberg, semakin gencar memperkenalkan konsep metaverse yang diusung oleh perusahaannya tersebut.

"Kita berada di awal bab berikutnya untuk internet, dan ini juga bab berikutnya untuk perusahaan kami," tulis Mark Zuckerberg di Founder's Letter-nya, tak lama usai pergantian nama perusahaan Facebook menjadi Meta.

Dalam surat yang dibagikannya melalui akun Facebook-nya, Mark Zuckerberg mengatakan, dalam beberapa dekade terakhir, teknologi memberikan kemampuan untuk terhubung dan mengekspresikan diri secara lebih alami.

Zuckerberg menjelaskan, saat ponsel memiliki kamera, internet menjadi lebih visual dan mobile. Selain itu, kala koneksi menjadi lebih cepat, video menjadi cara yang lebih kaya untuk berbagi pengalaman.

"Kita telah beralih dari desktop ke web ke seluler; dari teks ke foto ke video. Tapi ini bukan akhir dari segalanya," tulis Zuckerberg.

Pria kelahiran New York 37 tahun lalu ini mengatakan "platform berikutnya akan lebih imersif." Menurutnya, internet diwujudkan di mana seseorang berada dalam sebuah pengalaman, tidak hanya sekadar melihatnya.

"Kami menyebutnya metaverse, dan itu akan menyentuh setiap produk yang kami buat," ujarnya, dikutip Jumat (29/10/2021).

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Bertemu dengan Hologram

CEO Mark Zuckerberg di Facebook Communities Summit 2019
CEO Mark Zuckerberg di Facebook Communities Summit 2019. Kredit: Facebook

Dalam statusnya yang panjang itu, Mark mengatakan "meta" berasal dari kata Yunani yang dalam bahasa Inggris berarti "beyond" atau dalam bahasa Indonesia bisa diterjemahkan sebagai "melampaui."

Zuckerberg mengklaim, dengan metaverse, seseorang bisa melakukan hampir semua hal yang bisa dibayangkan seperti berkumpul dengan teman dan keluarga, bekerja, belajar, bermain, berbelanja, hingga berkreasi.

"Serta pengalaman yang benar-benar baru yang tidak sesuai dengan cara yang kita pikirkan mengenai komputer atau telepon hari ini," katanya.

"Di masa depan ini, Anda akan bisa berteleportasi secara instan sebagai hologram untuk berada di kantor tanpa bepergian, di konser dengan teman, atau di ruang tamu orangtua Anda untuk bertemu," kata Zuckerberg.

Suami dari Priscilla Chan itu menyebut, seseorang akan bisa menghabiskan lebih banyak waktu untuk hal-hal yang penting, mengurangi waktu di jalan, hingga mengurangi jejak karbon.

Zuckerberg mengatakan, ada banyak benda fisik saat ini yang bisa menjadi hologram di masa depan, mulai dari TV, permainan papan, hingga pengaturan kerja dengan beberapa monitor, alih-alih dirakit di pabrik.

Peran Meta

Facebook Meta
Facebook mengubah namanya menjadi Meta. (Doc: The Verge)

Zuckerberg mengatakan, pengalaman semacam itu bisa terjadi melintasi perangkat yang berbeda.

"Kacamata augmented reality untuk tetap hadir di dunia fisik, realitas virtual untuk sepenuhnya tenggelam, dan ponsel dan komputer untuk melompat dari platform yang ada," kata Zuckerberg.

"Ini bukan tentang menghabiskan lebih banyak waktu di layar, ini tentang membuat waktu yang telah kita habiskan menjadi lebih baik," tandasnya.

Lebih lanjut, Zuckerberg mengatakan, metaverse tidak akan dibuat oleh satu perusahaan.

"Ini akan dibangun oleh pembuat dan pengembang yang membuat pengalaman baru dan item digital yang bisa dioperasikan dan membuka ekonomi kreatif yang jauh lebih besar daripada yang dibatasi platform sekarang dan kebijakan mereka," kata Zuckerberg.

Ia menjelaskan, peran Meta adalah mempercepat pengembangan teknologi dasar, platform sosial, dan alat kreatif untuk menghidupkan metaverse, serta menenun teknologi melalui aplikasi media sosial mereka.

"Kami percaya metaverse dapat memungkinkan pengalaman sosial yang lebih baik daripada apa pun yang ada saat ini, dan kami akan mendedikasikan energi kami untuk membantu mencapai potensinya."

(Dio/Ysl)

Infografis Facebook, Instagram & WhatsApp Tumbang

Infografis Facebook, Instagram & WhatsApp Tumbang
Infografis Facebook, Instagram & WhatsApp Tumbang. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya