Kecerdasan Buatan dapat Bantu Perusahaan Lebih Produktif hingga 40 Persen

Solusi ERP berbasis AI, sebagaimana merujuk laporan CTI Group, juga berpotensi meningkatkan produktivitas perusahaan hingga 40 persen pada tahun 2035.

oleh M Hidayat diperbarui 02 Feb 2022, 11:00 WIB
Diterbitkan 02 Feb 2022, 11:00 WIB
Ilustrasi Kecerdasan Buatan. Kredit: Geralts via Pixabay
Ilustrasi Kecerdasan Buatan. Kredit: Geralts via Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Menanggapi tren digitalisasi dan transformasi bisnis sebesar 70 persen menurut laporan IDC Futurescape, HashMicro menawarkan solusi terbarunya pada tahun 2022 ini.

Perusahaan tersebut merilis solusi Enterprise Resource Planning (ERP) versi terbaru yang didukung oleh kecerdasan buatan (Artificial intelligence, AI).

HashMicro mengklaim, solusi mereka akan dapat memudahkan pengambilan keputusan bisnis dengan pertimbangan risiko bertingkat, auto-upsell produk, automasi pekerjaan, dan lainnya.

Business Development Director HashMicro, Lusiana Lu, mengatakan bahwa perangkat lunak ERP berbasis AI, sebagaimana merujuk laporan CTI Group, juga berpotensi meningkatkan produktivitas perusahaan hingga 40 persen pada tahun 2035.

Tak hanya itu, solusi ini juga disebut dapat memberikan Nilai Tambah Bruto (Gross Value Added, GVA) di 16 industri dengan estimasi nilai USD 14 triliun.

"Dengan potensi pendapatan yang fantastis, maka kita tetapkan tahun 2022 menjadi tahun di mana kita menggiatkan digitalisasi berbasis AI," tutur Lusiana dalam keterangannya yang dikutip pada Rabu (2/2/2022).

Peran AI pada ERP

Lusiana menyoroti bahwa AI telah merevolusi peran solusi ERP saat ini. Sistem ERP pada dasarnya berfokus pada automasi proses bisnis dan analisis data serta sentralisasi bisnis. Dalam hal ini, AI dapat memberi nilai tambah saran optimasi bisnis mulai dari forecasting hingga optimasi efisiensi.

"Masalah utama perusahaan yang kami temui adalah minimnya sumber daya untuk melakukan analisis bisnis jangka panjang. Karena itulah kami hadir dengan solusi AI ini," ujar Lusiana.

Dia pun menyebut bahwa sebagai langkah awal, perusahaan mengeliminasi hambatan-hambatan seperti proses administrasi dan kalkulasi data yang kompleks. Selanjutnya, kata dia, AI akan bertindak sebagai asisten virtual yang membantu pengambilan keputusan dan memroyeksikan potensi risiko.

 

Berdampak Signifikan

Kedua langkah tersebut, menurut Lusiana, akan berpengaruh tidak hanya pada produktivitas, tetapi juga akan berdampak secara signifikan terhadap kemampuan bisnis dalam beradaptasi terhadap fluktuasi pasar, serta memberikan sumber daya lebih dari sisi waktu dan materi untuk fokus pada pertumbuhan bisnis.

"Berlawanan dengan kepercayaan masyarakat umum, perusahaan-perusahaan di Indonesia sebetulnya sangat terbuka dalam investasi teknologi. Hal ini terutama terjadi pada perusahaan keluarga yang dikelola oleh generasi kedua dan ketiganya. Selain lebih akrab dengan teknologi, para pegiat usaha generasi saat ini sangat menyadari pentingnya penerapan teknologi," kata Lusiana.

Dalam jangka pendek, Lusiana menuturkan bahwa HashMicro mengupayakan solusi ERP berbasis AI ini dapat dijangkau dengan mudah oleh para pegiat bisnis. Dalam jangka panjang, perusahaan melakukan tahapan riset dan pengembangan untuk meluncurkan lebih banyak fitur cerdas lainnya guna mendukung smart business.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya