Riset: Dibanding Perempuan, Laki-Laki Lebih Sering Belanja Online di E-Commerce

Riset menunjukkan laki-laki mendominasi transaksi belanja online di platform-platform e-commerce di Indonesia.

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 14 Jul 2022, 06:30 WIB
Diterbitkan 14 Jul 2022, 06:30 WIB
E-commerce adalah
Ilustrasi E-Commerce (Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - Belanja kerap kali diidentikkan dengan aktivitas perempuan. Namun riset yang dirilis Juni 2022 oleh Kredivo dan Katadata Insight Center menunjukkan, pada tahun 2021, pria lebih mendominasi transaksi e-commerce di Indonesia.

Riset ini menggunakan data primer dengan 16 juta sampel transaksi pembayaran yang berasal dari 1,5 juta sampel pengguna Kredivo di lima e-commerce terbesar di Indonesia selama 2021.

Dalam laporannya, tercatat bahwa proporsi jumlah transaksi belanja online yang dilakukan oleh laki-laki mencapai 62 persen, sementara perempuan ada di angka 38 persen.

Secara total transaksi, konsumen laki-laki juga mendominasi di angka 64 persen, berbeda signifikan jika dibandingkan dengan nilai transaksi perempuan yang hanya mencapai 36 persen.

VP Marketing & Communications Kredivo, Indina Andamari mengungkapkan dalam keterangan tertulisnya mengatakan, dominasi pria dalam transaksi e-commerce menjadi tren yang terus berlanjut dari tahun 2020 lalu.

Indina juga mengatakan, angka persentase tersebut juga mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya.

"Sedangkan dari sisi kategori produk yang dibeli oleh konsumen laki-laki juga mengalami perubahan antara tahun ini dengan tahun sebelumnya," kata Indina, dikutip Kamis (14/7/2022).

Menurutnya, e-commerce saat ini sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat. Belum lagi munculnya berbagai metode pembayaran yang membuat transaksi jadi lebih mudah.

"Kehadiran berbagai metode pembayaran digital seperti Paylater juga semakin memberikan kemudahan untuk membentuk kebiasaan berbelanja online," imbuhnya.

Dominasi laki-laki di transaksi e-commerce juga terjadi di negara-negara lain, seperti Amerika Serikat (AS).

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tren Belanja Online di AS

Ilustrasi belanja online, ecommerce, e-commerce, toko online
Ilustrasi belanja online, ecommerce, e-commerce, toko online (Pixabay)

Di AS, data dari Jungle Scout Consumer Trends Reports pada Juli 2021 menunjukkan, konsumen laki-laki lebih sering belanja online baik dalam kurun waktu harian maupun mingguan.

Sementara itu, konsumen perempuan cenderung berbelanja antara satu dan empat kali dalam sebulan.

Tercatat juga, lebih banyak konsumen laki-laki di AS yang menyatakan bahwa pengeluaran belanja mereka meningkat selama Q1 2021 (32 persen di Walmart.com dan 38 persen di Amazon).

Sementara pada perempuan, pengeluaran hanya 22 persen di Walmart.com dan 22 persen di Amazon.

Dari sisi produk, konsumen pria di AS juga mendominasi dalam peningkatan pembelian di kategori alat kebersihan dengan 40 persen laki-laki dan 33 persen perempuan.

Di kategori vitamin dan suplemen diet, konsumen laki-laki mencapai 31 persen dan 24 persen. Ini menunjukkan, kebiasaan belanja online tidak terpaku pada gender.

Perilaku Konsumen E-commerce Indonesia 2022 oleh Kredivo dan Katadata juga menunjukkan, perempuan melakukan pembelian lebih banyak produk dalam sekali transaksi.

Sepanjang 2021, konsumen perempuan membeli lebih banyak produk melalui e-commerce dengan rata-rata pembelian 45 produk, dibandingkan dengan konsumen laki-laki yang membeli rata-rata 42 produk per tahun.

Sementara, laki-laki ditemukan mengeluarkan uang lebih banyak dalam setiap transaksi, dengan rata-rata pengeluaran pria di Rp 320.982 dan rata-rata konsumen perempuan di Rp 289.163. 

Perempuan Lebih Loyal di Satu Platform

Ilustrasi belanja online
Ilustrasi belanja online (Unsplash)

Perempuan sendiri ditemukan lebih loyal terhadap satu platform e-commerce, dengan 57 persen cenderung memilih untuk berbelanja online melalui satu platform saja.

Sedangkan, konsumen laki-laki cenderung berimbang atau lebih dari satu dalam memilih platform e-commerce.

Berdasarkan preferensinya, konsumen laki-laki melakukan transaksi hampir dua kali lebih banyak untuk otomotif dan elektronik. Sementara perempuan lebih banyak untuk kebutuhan makanan, kesehatan, kecantikan, dan fesyen.

Lebih lanjut, riset menemukan bahwa pulsa dan voucher adalah produk yang paling banyak dibeli oleh laki-laki, diikuti fesyen dan aksesorisnya, lalu dilanjutkan kesehatan dan kecantikan.

Pada perempuan, fesyen dan aksesoris ada di urutan pertama, diikuti pulsa dan voucher, lalu produk kesehatan dan kecantikan.

 

Produk Komputer dan Gadget

Ilustrasi smartphone iPhone
Ilustrasi smartphone iPhone

Untuk kategori produk komputer dan gadget (gawai), perempuan lebih banyak mengeluarkan uang, dengan sekitar Rp Rp 320.982 dan rata-rata konsumen perempuan di Rp 289.163 untuk gadget dan aksesorisnya.

Sedangkan, konsumen laki-laki menghabiskan sekitar Rp 2.108.342 untuk kategori produk yang sama.

Hal ini menunjukkan ahwa pandemi telah memicu adanya investasi dari konsumen perempuan akan produk-produk yang mendukung produktivitas di rumah.

Tren belanja online lewat e-commerce sendiri akan terus menjadi pilihan bagi masyarakat Indonesia, bahkan diprediksi bakal terus meningkat.

Report On Indonesia ECommerce | Metamorphosis In A Post Covid World di Mei 2020 juga menyebutkan, jumlah transaksi e-commerce Indonesia pada tahun 2025 akan mencapai USD 137,5 miliar atau sekitar Rp 2,406 triliun.

(Dio/Isk)

Infografis Aturan di Pusat Perbelanjaan, Mal, Pusat Perdagangan PPKM Level 1 Jawa-Bali
Infografis Aturan di Pusat Perbelanjaan, Mal, Pusat Perdagangan PPKM Level 1 Jawa-Bali
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya