Liputan6.com, Jakarta - Samsung berencana untuk mengumumkan kehadiran smartphone flagship terbarunya, Galaxy S23 series pada awal tahun depan atau 2023.
Jelang peluncuran Galaxy S23 series tersebut, berbagai bocoran informasi terkait HP Android teranyar milik Samsung ini semakin marak beredar.
Baca Juga
Informasi terkini datang dari akun Weibo Ice Universe (@iceuniverse), dimana dirinya memperlihatan sebuah foto yang diduga adalah casing untuk Samsung Galaxy S23.
Advertisement
Dari foto casing tersebut, ponsel baru milik Samsung itu sangat konsisten dengan bocoran desain yang sudah marak beredar di internet.
Mengutip Gizchina, Senin (3/10/2022), Samsung Galaxy S23 memiliki bodi berukuran 146.4 x 70.8 x 7.6 mm dan memiliki konfigurasi tata kamera terpisah satu sama lain seperti Galaxy S22 Ultra.
Berdasarkan gambar render Galaxy S23 yang ada saat ini, ponsel baru Samsung tersebut akan menggunakan tampilan berukuran 6.1 inci, dan sebuah lubang di layar.
Sebagai tambahan, ponsel ini akan dilengkapi dengan kamera selfie berkemampuan 12MP. Sebagai daya pacu, menyematkan prosesor baru Snapdragon 8 Gen 2 milik Qualcomm.
Baru-baru ini, Galaxy S23 (SM-S9110) dan Galaxy S23 Plus (SM-S9160) sudah lolos sertifikasi di Tiongkok (China Compulsory Certification/ 3C) pada 25 September 2022.
Dari situlah, diketahui beberapa fitur yang bakal ada di Galaxy S23 series, salah satunya adalah fitur pengisian daya cepat (fast charging) yang disebut mengecewakan.
Sekadar informasi, saat ini industri smartphone fokus menghadirkan kemampuan pengisian daya cepat agar ketika pengguna isi daya mereka tak perlu menunggu lama hingga baterai ponsel terisi penuh.
Tetapi, Samsung tampaknya masih akan menghadirkan teknologi serupa yang dipakai di Galaxy versi sebelumnya. Hal inilah yang dianggap mengecewakan oleh sebagian pengguna HP Android.
Ukuran Bodi Samsung Galaxy S23 Beredar di Internet
Lebih lanjut, Samsung dijadwalkan bakal meluncurkan ponsel flagship Galaxy berikutnya, Galaxy S23 pada awal tahun depan.
Walau masih belum ada tanggal pasti, berbagai bocoran informasi terkait HP Android seri Galaxy S23 ini sudah mulai banyak beredar di internet. Khususnya, seri Galaxy S23 Ultra.
Disebut-sebut bakal mengusung kamera utama berkemampuan 200MP, dan bocoran terkini tentang Galaxy S23 Ultra datang dari ukuran bodi ponsel premium tersebut.
Kabar ukuran bodi Galaxy S23 Ultra ini datang dari blogger teknologi populer @Iceuniverse. Dia mengatakan, Galaxy S23 Ultra akan memiliki dimensi 163,4 x 78,1 x 8,9 mm.
Sebagai perbandingan, ukuran bodi Galaxy S22 Ultra adalah 163,3 x 77,9 x 8,9mm. Dari bocoran ini, tampaknya ukuran kedua model Ultra tersebut tidak terlalu jauh berbeda satu sama lain.
@Iceuniverse mengklaim, Galaxy S23 Ultra menjadi flagship dengan perubahan paling kecil dalam sejarah HP Android buatan Samsung hingga saat ini.
Mengutip Gizchina, Senin (22/8/2022), divisi Samsung Electronics Mobile Experience (MX) mengonfimasi Galaxy S23 Ultra akan dilengkapi dengan sensor kamera 200 megapiksel.
Ponsel ini akan menggunakan sensor 200MP yang belum dirilis, yakni ISOCELL HP2. Galaxy S23 Ultra juga dilengkapi dengan baterai 5000mAh, dan sudah pakai prosesor Snapdragon 8 Gen 2.
Advertisement
Samsung Galaxy S23 Cuma Pakai Chip Snapdragon
Diketahui, Samsung adalah salah satu perusahaan yang membuat chip mereka sendiri. Walau chip buatannya mereka terpasang di ponsel flagship, performanya jauh dari memuaskan ketimbang pesaing mereka.
Salah satu contoh adalah performa Exynos 2200 yang dirasa kurang memuaskan bagi banyak pengguna, ketimbang dengan chipset Snapdragon 8 Gen 1.
CEO Qualcomm, Cristiano Amon, menjawab pertanyaan salah satu analis setelah pengumuman keuangan kuartal perusahaan.
Sang CEO mengungkap, 75 persen unit Galaxy S22 sudah ditenagai oleh chipset Snapdragon dan persentasenya akan meningkat pada tahun depan.
“[Kami] 75 persen menggunakan Galaxy S22 sebelum perjanjian. Anda harus berpikir kami akan jauh lebih baik dengan Galaxy S23 dan seterusnya,” kata Amon.
Amon tidak mengklaim akan 100 persen pakai chip Snapdragon, tetapi tidak ada banyak ruang antara 75 hingga 100 persen dimana beda model akan menggandakan upaya memberikan dukungan software.
(Ysl/Tin)