Hacker Serang 14 Situs Bandara AS, Diduga Ulah Rusia

Kelompok hacker yang diyakini berbasis di Rusia, memaksa sekitar 14 situs web publik untuk bandara di Amerika Serikat (AS) untuk offline.

oleh Iskandar diperbarui 11 Okt 2022, 09:26 WIB
Diterbitkan 11 Okt 2022, 09:23 WIB
109 Juta Warga AS Diperkirakan Akan Bepergian
Pelancong berkumpul di terminal internasional Bandara Los Angeles (LAX) di tengah lonjakan kasus varian omicron, Selasa (21/12/2021). AAA memperkirakan lebih dari 109 juta orang Amerika akan melakukan perjalanan selama musim liburan, meningkat 27,7% dari tahun 2020. (MARIO TAMA/Getty Images via AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Kelompok hacker yang diyakini berbasis di Rusia, memaksa sekitar 14 situs web publik untuk bandara di Amerika Serikat (AS) untuk offline.

Situs web LaGuardia, O'Hare, dan LAX adalah termasuk di antara yang ditargetkan hacker, dan sebagian besar dari mereka telah kembali online. Demikian seperti dikutip dari Engadget, Selasa (11/10/2022).

Seorang pejabat senior pemerintah AS mengatakan bahwa kontrol lalu lintas udara, komunikasi internal bandara, dan operasi penting lainnya tidak terpengaruh.

Pun demikian, menurut laporan ABC News, pelancong yang mencari waktu tunggu keamanan atau informasi lain di bandara AS yang kena serangan mungkin merasa tidak nyaman.

Seorang juru bicara LAX menegaskan bahwa, "Tidak ada sistem bandara internal yang terganggu dan tidak ada gangguan operasional."

"Pada hari Senin 10 Oktober 2022 sekitar pukul 03.00, terjadi insiden penolakan layanan yang berlangsung selama 15 menit--mengakibatkan penundaan intermiten mengakses situs web bandara LaGuardia," kata juru bicara Otoritas Bandara kepada ABC News.

"Sistem pertahanan keamanan siber Otoritas Bandara mendeteksi insiden dengan cepat, mengatasi masalah dalam 15 menit, dan memungkinkan kami memperingatkan orang lain dengan segera memberi tahu otoritas federal. Tidak ada dampak operasional pada fasilitas Otoritas Bandara mana pun," sambungnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Serangan DDoS

Aksi Peretasan Hacker Bjorka Serang Indonesia, Apa Motifnya?
Juru Bicara BSSN Ariandi Putra mengatakan mereka telah melakukan penelusuran terhadap beberapa dugaan insiden kebocoran data yang terjadi. (Copyright foto:Pexels.com/Sora Shimazaki)

Insiden itu, yang dikatakan sebagai akibat dari serangan distributed denial of service (DDoS), telah diafiliasikan pada kelompok peretas pro-Rusia bernama Killnet.

Namun, para peretas tidak diyakini sebagai aktor pemerintah. Tidak ada bukti bahwa pemerintah Rusia terlibat dalam insiden ini. Demikian kata seorang analis keamanan siber.

Serangan DDoS sendiri adalah sebuah serangan siber yang bertujuan menutup akses suatu jaringan, sistem, maupun aplikasi berbasis web.

Badan Keamanan Siber dan Infrastruktur (Cybersecurity and Infrastructure Security Agency/CISA) bersama Administrasi Keamanan Transportasi sedang memantau situasi. CISA mencatat tidak ada kekhawatiran tentang gangguan operasional bandara.


Cara Melindungi Diri dari Upaya Peretasan Para Hacker

Hacker
Kawasan Asia Tenggara mulai menjadi pemain ekonomi skala besar sehingga memicu para hacker untuk melakukan penyerangan siber. (Doc: iStockphoto)

Bagaimana cara untuk mengantisipasi terjadinya peretasan di akun media sosial. Berikut cara yang bisa dilakukan untuk mengantisipasi kejadian itu menimpa kalian.

1. Gunakan Kata Sandi Kuat dan Unik

Pemilihan kata sandi bisa dilakukan untuk mengantisipasi peretasan terhadap akun media sosial kalian. Pemilihan kata disertai kombinasi yang kuat dan unik bisa dilakukan dari tindakan brute force.

Apabila dibiasakan menggunakan kata sandi yang lemah akan berakibat fatal. Pasalnya, hal itu lebih rentan terkena tindakan brute force yang dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak betanggung jawab. Maka sebaiknya menggunakan sandi yang terdiri dari frase acak dengan lebih dari delapan karakter yang meliputi angka, huruf kapital, huruf kecil, dan karakter khusus.

2. Hapus Akses dari Aplikasi yang Tidak Penting

Kalian sebaiknya berhati-hati dalam memilih aplikasi ketiga. Selain itu, penghapusan akses terhadap aplikasi yang tidak penting juga perlu dilakukan, hal tersebut untuk mencegah hal-hal buruk yang tidak diinginkan.

Apalagi pemberian akses kepada pihak ketiga dapat berpotensi membocorkan data pribadi pengguna media sosial.


3. Abaikan Link yang Mencurigakan

Hacker
Ilustrasi Hacker (iStockPhoto)

 

Tindakan ini sering dikenal dengan istilah Phishing dan kerap dilakukan melalui kotak masuk setiap masing-asing aplikasi media sosial. Tentunya kalian harus waspada bilamana ada seseorang yang mengirimi anda sebuah link yang mencurigakan.

Langkah yang paling tepat untuk mengantisipasi peretasan melalui cara phishing ini dengan mengabaikannnya setiap saat. Apabila kalian dengan sembarang mengklik link yang tidak jelas maka akan terbuka lebar pintu terhadap peretasan media sosial yang kalian miliki.

4. Pastikan Setiap Login Pilih Option di Media Sosial

Jika kalian terpaksa melakukan login di perangkat lain, tentunya hal ini sangat mudah terhadap peretasan. Mengapa demikian, karena riwayat login kalian akan sangat mudah di akses oleh pemilik perangkat ketika kalian melakukan proses login.

Penting untuk selalu memilih option "jangan simpan sandi" pada pilihan yang tersedia. Hal ini harus dilakukan, agar link sosial media tersebut ketika dibuka kembali maka tidak otomatis login ke akun Anda.

Tapi jangan cuma logout, pastikan Anda juga menghapus history login. Karena bermodal history login saja peretas bisa juga memanfaatkannya untuk mengetahui user dan password korban seperti dengan teknik session hijacking yang memanfaatkan story cache pada perangkat browser.

5. Pahami seberapa kuat keamanan akun media sosial Anda

Sebelum membuat akun media sosial, pahami dulu karakter media sosial tersebut. Kalian bisa melihat review dari beberapa pengguna yang telah menggunakannya, baik melalui review di App Store maupun Playstore.

Kalian juga bisa melihatnya dari berbagai review pengguna melalui media blog atau sejenisnya. Jika banyak yang komplain, banyak yang menilai negatif, dan dari pengembang yang kurang terpercaya sebaiknya kalian mempertimbangkannya.


Infografis Klaim dan Ancaman Hacker Bjorka Bocorkan Data Bikin Gerah Kominfo hingga Istana. (Liputan6.com/Abdillah)

Infografis Klaim dan Ancaman Hacker Bjorka Bocorkan Data Bikin Gerah Kominfo hingga Istana. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Klaim dan Ancaman Hacker Bjorka Bocorkan Data Bikin Gerah Kominfo hingga Istana. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya