Microsoft dan Peran Kritis AI dalam Mengatasi Krisis Perubahan Iklim

Microsoft menyoroti peran AI dalam memprediksi, mengoptimalkan, dan mempercepat solusi keberlanjutan, serta memberdayakan tenaga kerja untuk masa depan yang berkelanjutan.

oleh M. Labib Fairuz Ibad diperbarui 01 Des 2023, 11:00 WIB
Diterbitkan 01 Des 2023, 11:00 WIB
Kantor Microsoft. Credit: Matthew Manuel/Unsplash
Kantor Microsoft. Credit: Matthew Manuel/Unsplash

Liputan6.com, Jakarta - Tantangan perubahan iklim membutuhkan akselerasi yang lebih kuat dalam penerapan teknologi kecerdasan buatan (AI) dan penetapan panduan dan arahan menuju target emisi nol, ketahanan iklim, dan masa depan yang berkelanjutan. 

Dalam konteks ini, Microsoft menyadari urgensi krisis planet ini dan menekankan peran penting AI dalam mencapai tujuan keberlanjutan.

Perubahan iklim telah mengakibatkan dampak yang belum pernah terjadi sebelumnya, mulai dari kebakaran hutan hingga cuaca ekstrem. Masyarakat dihadapkan pada kenyataan bahwa tindakan dalam skala dan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya diperlukan untuk mengatasi krisis ini. 

Mengutip laman resminya, Kamis (1/12/2023), Microsoft menyatakan keyakinan mereka bahwa agar perusahaan dapat berjalan dengan baik, dunia juga harus berjalan dengan baik.

Dalam upaya mencapai keberlanjutan, Microsoft menyoroti peran AI sebagai alat penting untuk mempercepat penerapan solusi keberlanjutan yang sudah ada dan mengembangkan solusi baru secara lebih efisien. 

Perusahaan memandang AI memiliki tiga kemampuan unik yang dapat membantu mengatasi hambatan utama dalam mencapai keberlanjutan:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

  1. Mengukur, memprediksi, dan mengoptimalkan sistem yang kompleks: AI memungkinkan pengelolaan sistem yang kompleks, seperti prediksi kebakaran hutan dengan mempertimbangkan interaksi berbagai faktor.
  2. Mempercepat pengembangan solusi keberlanjutan: AI dapat mempercepat penemuan dan pengembangan solusi keberlanjutan, seperti bahan rendah karbon atau produksi energi terbarukan. Potensi transformasional AI baru mulai terwujud, seperti yang terlihat dalam pengembangan vaksin COVID-19 oleh Moderna.
  3. Memberdayakan tenaga kerja keberlanjutan: AI dapat memberdayakan tenaga kerja keberlanjutan dengan pelatihan dan bantuan yang ditargetkan, serta menyediakan akses mudah ke informasi keberlanjutan yang diperlukan

Buku Pedoman AI Keberlanjutan Microsoft

Ilustrasi emisi karbon (unsplash)
Ilustrasi emisi karbon (unsplash)

Microsoft memandang AI sebagai alat penting dalam mempercepat solusi keberlanjutan. Dalam buku pedoman AI dan keberlanjutan mereka, Microsoft memperkenalkan lima poin pedoman untuk menciptakan kondisi yang memungkinkan:

1. Berinvestasi dalam AI untuk mempercepat solusi keberlanjutan: Microsoft telah menerapkan AI untuk mengatasi hambatan keberlanjutan, seperti pengembangan bahan baru untuk penangkapan karbon.

2. Mengembangkan infrastruktur digital dan data untuk penggunaan AI yang inklusif demi keberlanjutan: Aksesibilitas data keberlanjutan menjadi tantangan, dan Microsoft menekankan perlunya standar data, mekanisme berbagi, dan platform yang mendukung penggunaan data untuk AI.

3. Meminimalkan penggunaan sumber daya dalam operasi AI: Microsoft berkomitmen untuk mengurangi dampak lingkungan dari operasi AI dengan terus mencari inovasi untuk membuat pusat data dan sistem AI lebih hemat energi dan air.

4. Memajukan prinsip-prinsip kebijakan dan tata kelola AI untuk keberlanjutan: Pemerintah memiliki peran penting dalam menciptakan kebijakan yang mendukung dampak positif AI pada keberlanjutan dan mengurangi dampak sumber daya yang dihasilkan oleh peningkatan penggunaan AI.

5. Membangun kapasitas tenaga kerja untuk menggunakan AI demi keberlanjutan: Microsoft fokus pada mendidik dan membantu tenaga kerja memperoleh keterampilan AI yang diperlukan untuk memanfaatkan potensi penuh AI dalam konteks keberlanjutan.

Dengan penerapan pedoman ini, Microsoft berharap dapat memaksimalkan kontribusi AI terhadap keberlanjutan, dari mempercepat solusi hingga meminimalkan dampak lingkungan.

 

Perlunya Kerja Sama

Ilustrasi team work, kerja tim, kerja sama
Ilustrasi team work, kerja tim, kerja sama. (Image by rawpixel.com on Freepik)

Microsoft menilai dampak AI terhadap perlombaan global menuju nol karbon sebagai tugas yang kompleks. Beberapa pertanyaan kunci yang perlu dijawab untuk memahami dampak adalah: 

  • Seberapa besar energi yang akan dikonsumsi oleh ekspansi global komputasi AI
  • Seberapa cepat jaringan listrik dunia akan mengalami dekarbonisasi
  • Sejauh mana AI akan memungkinkan solusi keberlanjutan.

Mereka menyoroti pentingnya analisis skenario untuk membantu menginformasikan dan memandu pengembangan AI untuk keberlanjutan. 

Dengan bekerja sama antara bisnis, pemerintah, dan masyarakat sipil, mereka berupaya menciptakan kondisi yang memungkinkan sambil terus memantau faktor-faktor yang akan menentukan dampak AI pada perlombaan dunia menuju nol emisi.

Microsoft percaya bahwa dengan penggunaan AI yang etis dan bertanggung jawab, AI dapat menjadi alat penting untuk mempercepat kemajuan keberlanjutan. Mereka mengundang semua pihak untuk bergabung dalam membuka potensi akselerasi AI untuk keberlanjutan. 

Dalam hal ini, AI tidak hanya dapat menjadi bagian dari solusi menuju nol karbon, tetapi juga dapat memainkan peran integral dalam memajukan tujuan keberlanjutan secara global.


Infografis: Dunia Kepanasan, Akibat Perubahan Iklim Ekstrem?

Infografis Journal
Infografis Journal Dunia Kepanasan, Akibat Perubahan Iklim Ekstrem?. (Liputan6.com/Tri Yasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya