Top 3 Tekno: Bocoran Kamera Galaxy S24 Ultra hingga Fitur Pratinjau Instagram

Bila rumor tentang jumlah lensa di HP Galaxy S24 Ultra ini benar, maka ketiga sensor tersebut memiliki kemampuan 200MP, dua telefoto (10MP+50MP), dan satu ultra wide.

oleh Iskandar diperbarui 26 Des 2023, 11:30 WIB
Diterbitkan 26 Des 2023, 11:30 WIB
Bocoran Modul Kamera Galaxy S24 Ultra Nongol di Internet
Bocoran Modul Kamera Galaxy S24 Ultra Nongol di Internet, Seperti Apa? (Doc: @chunvn8888| Twitter)

Liputan6.com, Jakarta - Bocoran kamera Samsung Galaxy S24 Ultra bikin penasaran para pembaca di kanal Tekno Liputan6.com, Senin (25/12/2023) kemarin.

Informasi lain yang tak kalah populer datang dari Instagram yang baru saja menghadirkan fitur pratinjau postingan dan grid.

Lebih lengkapnya simak tiga berita terpopuler di kanal Tekno Liputan6.com berikut ini.

1. Bocoran Kamera Samsung Galaxy S24 Ultra Beredar di Internet, Seperti Apa?

Bocoran Galaxy S24 series semakin banyak beredar di internet, dan hampir setiap minggunya ada hal baru diungkap oleh leaker di media sosial.

Dilansir GSM Arena, Selasa (26/12/2023), foto diduga HP Galaxy S24 Ultra saat proses produksi di pabrik muncul di internet.

Dari foto tersebut, terlihat bagaimana modul kamera ponsel penerus Galaxy S23 Ultra itu tampil dengan empat lensa.

Bila rumor tentang jumlah lensa di HP Samsung Galaxy S24 Ultra ini benar, maka ketiga sensor tersebut memiliki kemampuan 200MP, dua telefoto (10MP+50MP), dan satu ultra wide.

Sayangnya, foto bocoran modul kamera Galaxy S24 Ultra itu tidak memberikan informasi lebih detail ketimbang rumor yang beredar di internet saat ini.

Dari beberapa bocoran, lensa kamera Samsung Galaxy S24 Ultra ini tidak memiliki peningkatan besar-besaran. Akan tetapi, Samsung akan lebih fokus pada teknologi AI.

Sebelumnya, Samsung memang disebut-sebut akan fokus dalam pengembangan kemampuan AI dilini HP Android terbarunya tersebut.

Berbekal teknologi kecerdasan buatan ini, perusahaan berharap dapat meningkatkan kemampuan kamera di Galaxy S24 series, khususnya Ultra lebih baik lagi.

Baca selengkapnya di sini 

 

2. Instagram Hadirkan Fitur Pratinjau Postingan dan Grid, Ini Fungsinya

Ilustrasi Instagram
Ilustrasi Instagram. (Gambar oleh USA-Reiseblogger dari Pixabay)

Bagi pengguna Instagram yang aktif membagikan foto-foto atau video di feed, postingan yang tampil cantik di beranda adalah sesuatu yang memuaskan.

Namun, apakah mungkin pengguna bisa memastikan kalau postingannya akan bagus atau tidak saat muncul di beranda followers?

Dilansir India Today, Senin (25/12/2023), Instagram rupanya menjawab pertanyaan dan kebutuhan pengguna terkait hal ini.

Platform media sosial ini menghadirkan fitur pratinjau postingan, sehingga pengguna bisa melihat sekilas bagaimana tampilan postingan mereka sebelum dibagikan ke publik.

Selain itu, ada fitur grid yang bisa digunakan untuk memotong foto menjadi beberapa bagian (kisi) dan pengguna bisa melihat sekilas hasilnya sebelum diposting.

Dengan adanya fitur ini, pengguna tidak perlu lagi menggunakan aplikasi pihak ketiga untuk membuat memecah foto menjadi beberapa postingan, karena Instagram kini menggabungkannya langsung ke dalam aplikasi.

Laporan menunjukkan pengguna dari seluruh dunia sudah mulai mengonfirmasi kedatangan fitur ini. Namun, penting untuk dicatat bahwa Meta saat ini sedang menguji fitur grid dengan basis pengguna terbatas.

Baca selengkapnya di sini 

 

3. Waspada, Malware Android Chameleon Manfaatkan Kunci Sidik Jari untuk Curi Data

Diklaim Aman, Teknologi Sidik Jari Ternyata Rentan Hacker
Ilustrasi Sidik Jari (occupycorporatism.com)

Data biometrik adalah sesuatu yang unik, salah satunya sidik jari. Saat ini, banyak perusahaan teknologi yang menerapkan keamanan biometrik pada produk teknologi mereka.

Namun, rupanya penggunaan data biometrik sebagai kunci keamanan layanan digital tidak lagi terjamin keamanannya.

Dilansir Mashable, Senin (25/12/2023), versi baru malware Android Chameleon dilaporkan memungkinkan pelaku kejahatan manfaatkan fitur sidik jari untuk mencuri PIN pengguna.

Menurut peneliti di ThreatFabric, malware tersebut secara efektif mengelabui orang agar mengaktifkan layanan aksesibilitas. Kemudian memungkinkan penyerang mengubah kunci keamanan smartphone dari biometrik menjadi kunci PIN.

“Peningkatan ini meningkatkan kecanggihan dan kemampuan adaptasi varian Chameleon baru, menjadikannya ancaman yang lebih kuat dalam lanskap trojan mobile banking yang terus berkembang,” kata ThreatFabric.

Manurut laporan Bleeping Computer, pelaku kejahatan dunia digital ini menyamar sebagai aplikasi Android yang sah, kemudian menampilkan halaman HTML yang meminta calon korban untuk mengaktifkan pengaturan aksesibilitas.

Baca selengkapnya di sini 

Infografis Akhir Riwayat Ponsel Black Market di Indonesia. (Liputan6.com/Trieyasni)

Infografis Akhir Riwayat Ponsel Black Market di Indonesia. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Akhir Riwayat Ponsel Black Market di Indonesia. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya