Imbas Dolar Naik, Buah Impor di Ambon Hilang dari Pasaran

Melemahnya nilai tukar rupiah berdampak pada menurunnya pasokan buah impor di Ambon.

oleh Liputan6 diperbarui 28 Agu 2015, 17:50 WIB
Diterbitkan 28 Agu 2015, 17:50 WIB
Imbas Dolar Naik, Buah Impor di Ambon Hilang dari Pasaran
Melemahnya nilai tukar rupiah berdampak pada menurunnya pasokan buah impor di Ambon.

Liputan6.com, Ambon - Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika berdampak pada menurunnya pasokan buah impor di Ambon, Maluku. Saatnya bangsa Indonesia kembali mengonsumsi buah lokal guna memperkuat perekonomian nasional.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Jumat (28/8/2015), sejak sepekan terakhir pedagang buah-buahan di sepanjang Jalan Slamet Riyadi, Kota Ambon ini tidak lagi menjual buah impor seperti apel, anggur, buah pir, dan Jeruk Mandarin.

Pedagang mengaku tidak ada pasokan buah impor dari distributor di Surabaya, Jawa Timur.

Untuk mengisi lapak dan tetap berjualan, para pedagang memanfaatkannya dengan menjual buah-buahan lokal seperti durian, rambutan, manggis, semangka, dan buah lansat.

Saatnya bangsa Indonesia mencintai produksi dalam negeri di tengah melemahnya nilai rupiah. Membeli buah lokal dan tidak mengonsumsi buah impor akan memperkuat perekonomian nasional.

Ada pun di Tasikmalaya, Jawa Barat, setelah harga daging sapi dan daging ayam mengalami kenaikan, kini giliran harga sayuran mulai beranjak naik.

Warga mengeluh dengan kenaikan tersebut sementara pedagang mengeluh sepi pembeli.

Sepinya pembeli karena hampir semua harga sayuran dan bumbu naik rata-rata 100 persen. Cabai keriting merah naik dari Rp 24 ribu menjadi Rp 40 ribu per kg. Dan cabai keriting hijau naik dari Rp 16 ribu menjadi Rp 30 ribu kg. (Nda/Sss)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya