Pakan Mahal, Pemilik Biarkan Sapi 'Merumput' di TPA Sampah

Ratusan sapi digembalakan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo, Solo dan Ngembak Purwodadi, Grobogan, Jawa Tengah.

oleh Liputan6 diperbarui 08 Sep 2015, 08:34 WIB
Diterbitkan 08 Sep 2015, 08:34 WIB
Puluhan Sapi Mencari Makan di Tempat Pembuangan Akhir Sampah
Ratusan sapi digembalakan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo, Solo dan Ngembak Purwodadi, Grobogan, Jawa Tengah.

Liputan6.com, Grobogan - Ratusan sapi digembalakan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo, Solo dan Ngembak Purwodadi, Grobogan, Jawa Tengah.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Selasa (8/9/2015), ratusan sapi milik warga ini terlihat mencari makan dari tumpukan sampah. Mahalnya harga pakan dan sulitnya mencari rumput menjadi alasan pemilik sapi enggan memindahkan hewan gembala mereka.

Pemdandangan serupa juga terlihat di tempat pembuangan akhir Ngembak, Purwodadi, Grobogan. Puluhan sapi dibiarkan mencari makan di antara tumpukan sampah.

Malasnya pemilik mencari rumput, menjadi alasan membiarkan sapi-sapi mereka mencari makan di tempat tak seharusnya itu.

"Pernah ada 3 sekali mati di sini. Kenapa nggak kapok mbak? Ya enggak, kan enak tinggal liatin aja gitu, nggak ngerumput di sawah," kata Supi si pemilik sapi.

Dari hasil uji timbal, sapi yang digembalakan di tempat pembuangan akhir rata-rata terkontaminasi timbal dengan kadar di atas ambang batas aman yakni 2,04 per million. Apabila dikonsumsi manusia, daging sapi yang terkontaminasi timbal bisa menyebabkan penyakit di otak. Selain itu juga merusak pembuluh darah hingga gangguan pencernaan. 

Mirisnya, sapi-sapi yang digembalakan di TPA Putri Cempo dan Ngembak Purwodadi biasa dijual untuk hewan qurban tanpa di karantina terlebih dahulu. Semua pihak berharap, dinas terkait bertindak tegas dan mengawasi peredaran sapi di tempat pembuangan akhir sampah.

Hal itu dimaksudkan agar tidak beredar daging sapi yang terkontaminasi timbal. (Mar/Tnt)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya