Liputan6.com, Situbondo - Kecaman pembunuhan sadis pada seorang petani yang menolak aktivitas tambang di Lumajang terus bergulir. Pendemo menggelar aksi di perempatan Jalan Raya Pantura, Situbondo, Jawa Timur. Mereka membawa poster bertuliskan nyawa tak semahal tambang serta sebuah keranda mati.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Malam SCTV, Rabu (30/9/2015), selain berorasi kesengsaraan rakyat kecil, pendemo menggelar aksi treatikal yang menggambarkan pembunuhan sadis terhadap Salim sang petani yang menolak pertambangan pasir ilegal di Kabupaten Lumajang.
Di Jember, Jawa Timur, para pelajar menggelar aksi solidaritas sekaligus menggalang dana bagi keluarga korban Salim dan Tosan. Mereka mengecaman kekerasan hingga mengakibatkan seorang tewas dan lainnya kritis.
Advertisement
Seperti diberitakan sebelumnya, Salim Kancil dan Tosan diduga diniaya sekolompok preman karena menolak penambangan pasir ilegal di desanya. Tosan sempat kritis setelah dianiaya massa pro penambangan pasir di Pantai Watu Pecak, Desa Selok Awar-Awar.
Sedangkan Salim Kancil, tewas mengenaskan di sebuah jalan desa, dengan sejumlah bekas luka di sekujur tubuhnya. Polisi telah menetapkan 22 orang tersangka, termasuk kepala desa Selok Awar-Awar dan 20 di antaranya telah dipindahkan ke Mapolda Jawa Timur. (Dan/Ali)