VIDEO: Marosok, Tradisi Menawar Harga Hewan Kurban di Padang

Proses tawar-menawar sapi antara calon pembeli dengan penjual menggunakan kode-kode jari tangan yang bergerak di bawah kain.

oleh Liputan6 diperbarui 07 Sep 2016, 08:21 WIB
Diterbitkan 07 Sep 2016, 08:21 WIB
Tradisi Marosok
Proses tawar-menawar sapi antara calon pembeli dengan penjual menggunakan kode-kode jari tangan yang bergerak di bawah kain,

Liputan6.com, Padang Pariaman - Menjelang hari raya Idul Adha, pasar ternak di Padang, Pariaman, Sumatera Barat, ramai dikunjungi pembeli untuk mencari hewan kurban. Namun ada tradisi unik yang harus dilakukan untuk bisa membeli sapi-sapi tersebut yaitu tawar menawar harga dengan sebutan Marosok. 

Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Rabu (7/9/2016), terdapat cara unik untuk bisa membeli sapi-sapi di pasar ini. Tidak dengan tawar-menawar seperti biasa, namun menggunakan tradisi yang disebut Marosok.

Dalam tradisi ini, proses tawar-menawar sapi antara calon pembeli dengan penjual menggunakan kode-kode jari tangan yang bergerak di bawah kain.

Setelah dicapai kesepakatan harga, barulah pembeli membayar. Bila tidak sepakat calon pembeli akan mencari pedagang lain.

Jari-jari tertentu menunjukkan angka penawaran dan penjualan. Contohnya, lima jari menguncup berarti Rp 5 juta, ibu jari berarti Rp 2,5 juta atau Rp 250 ribu atau bisa juga Rp 25 juta.

Jari telunjuk bisa berarti Rp 1 juta atau 10 juta, atau bisa juga Rp 100 ribu, tergantung pasaran harga sapi saat itu.

Tradisi Marosok konon dilakukan di hampir seluruh wilayah Sumatera Barat, dengan hewan ternak didatangkan dari peternak di kabupaten pesisir selatan Kabupaten Solok, Kabupaten Lima Puluh Kota dan Padang Pariaman. 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya