Kopi Pagi: Ahok dan Penunggang Politik

Pernyataan Ahok di sela pertemuan dengan warga di Kepulauan Seribu telah menjadi bola liar.

oleh Liputan6 diperbarui 06 Nov 2016, 08:37 WIB
Diterbitkan 06 Nov 2016, 08:37 WIB
Ahok dan Penunggang Politik
Pernyataan Ahok di sela pertemuan dengan warga di Kepulauan Seribu telah menjadi bola liar.

Liputan6.com, Jakarta - Kasus dugaan penistaan agama yang membelit calon gubernur petahana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok berbuah aksi besar 4 November yang berujung ricuh. Presiden Jokowi pun menuding ada aktor politik yang menunggangi aksi yang semula berjalan damai tersebut.

Nila setitik rusak susu sebelanga. Aksi yang semula berjalan damai itu pada akhirnya ternoda ulah brutal sekelompok pengunjuk rasa. Bentrok antara polisi dan segelintir demonstran pun tak terhindarkan. 

Untunglah kericuhan tak semakin sengit. Aparat gabungan TNI dan Polri berhasil meredam situasi yang sempat tak terkendali. Kabar yang beredar, tidak bubarnya demonstran ketika batas waktu unjuk rasa habis di pukul 6 petang karena mereka ingin bertemu dengan Presiden Joko Widodo.

Padahal aspirasi mereka yang bergerak selepas salat Jumat dari Masjid Istiqlal itu telah diterima pemerintah dalam hal ini Wakil Presiden Jusuf Kalla dan sejumlah menteri di Istana Merdeka.

Maksud dan tujuan pengunjuk rasa pun telah tersampaikan. Wapres pun menyatakan proses hukum kasus dugaan penistaan agama yang membelit Basuki Tjahaja Purnama akan tetap diselesaikan.

Tudingan ada pihak yang menunggangi aksi 4 November itu tercetus dari istana setelah Presiden Jokowi tiba dari kunjungan kerja. Gelagat adanya penumpang gelap di tengah momentum aksi 4 November memang cukup kental.

Indikasinya, gerilya Jokowi beberapa hari sebelum aksi digelar. Jokowi sibuk bertemu dengan rivalnya saat pencalonan presiden yaitu Prabowo Subianto. Setelah itu berdialog dengan sejumlah tokoh agama. Tapi yang paling mencolok adalah tampilnya mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang berbicara soal kasus dugaan penistaan agama.

Kini, pernyataan Ahok di sela pertemuan dengan warga di Kepulauan Seribu telah menjadi bola liar. Ada yang menganggapnya telah melakukan penistaan tapi tak sedikit pula yang menilainya bukan penistaan. 

Ahok dan keluarga siap menghadapi situasi apa pun yang belakangan kian menyudutkan.

Bersabar. Itulah yang semestinya dilakukan sebagian besar warga. Biarlah proses hukum berjalan dan teruslah waspada sebab para penumpang gelap politik tak akan pernah berhenti menjadi penunggang.

Saksikan ulasan selengkapnya dalam rangkuman Kopi Pagi (Komentar Pilihan Liputan 6 Pagi) yang ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Minggu (6/11/2016), di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya