Liputan6.com, Teheran - Direktur Pelaksana National Iranian Oil Refining and Distribution Company (NIORDC) Abbas Kazemi mengungkapkan Iran telah menunda sejumlah rencana pembangunan kilangnya. Keempat kilang tersebut rencananya akan dibangun di Indonesia, Malaysia, dan Suriah.
"Meskipun rencana sejumlah pembangunan telah ditunda, tapi kami tidak membatalkan sejumlah kontrak yang telah ditandatangani," ungkap Kazemi mengutip laman Tehran Times, Senin (9/6/2014).
Padahal Februari tahun ini, Iran dan Indonesia baru saja menandatangani kesepakatan awal pembangunan kilang senilai US$ 3 miliar. Kilang minyak tersebut rencananya berkapasitas penyulingan 150 ribu barel per hari.
Advertisement
Sejak berdiri pada 2009, Iran memang terkesan cukup agresif menggelar kerjasama dengan sejumlah negara. Perusahaan minyak gabungan Iran-Venezuela telah berhasil membangun kilang di Suriah dengan kapasitas 140 ribu barel per hari.
Sementara itu, Malaysia dan Suriah juga ikut terlibat dalam proyek tersebut. Iran dan Suriah memiliki saham 26 persen, Venezuela sebanyak 33 persen, dan Malaysia sebanyak 15 persen.
Sebagai bentuk ekspansinya, pada 2009, Iran dan Malaysia juga menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk membangun Kedah Refinery di Malaysia. Kilang tersebut diproyeksi dapat menyuling sebanyak 250 ribu barel per hari.
Tak hanya itu, Iran juga telah menggelar kesepakatan kerjasama untuk membangun kilang lain di Malaysia dengan kapasitas 120 ribu barel per hari. Namun hingga saat ini, kesepakatan tersebut belum terealisasikan dan justru tertunda. (Sis/Nrm)
Â