SKK Migas Yakin Kawasan Rawan Bencana Bisa Produksi Migas

Uji coba eksplorasi PT Total E&P Indonesie menggunakan Rig besar ukuran 70x100 meter dengan kedalaman 1.000 meter dari permukaan air.

oleh Yuliardi Hardjo Putro diperbarui 24 Agu 2014, 20:23 WIB
Diterbitkan 24 Agu 2014, 20:23 WIB
Rig Sumur Minyak BOB BSP
(Foto: Fiki Ariyanti/Liputan6.com)

Liputan6.com, Bengkulu - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Alam (SKK Migas) Kmentrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meyakini potensi minyak dan gas alam di kawasan rawan bencana bisa dieksploitasi atau diproduksi.

Kepala SKK Migas, Johanes Widjonarko mengatakan, dengan kemampuan teknologi yang ada, sangat dimungkinkan produksi migas di wilayah rawan gempa khususnya gempa bawah laut atau tektonik bisa dilakukan.

Uji coba eksplorasi di wilayah rawan perairan dalam Samudra Hindia sebelah barat daya Kota Bengkulu sudah dilakulan PT Total E&P Indonesie menggunakan Rig besar ukuran 70x100 meter dengan kedalaman 1.000 meter dari permukaan air dan pengeboran sedalam 2.400 meter  tepat di lempeng Indoaustralia.

"Tentu saja resikonya sangat tinggi, secara teknologi, segala resiko dan kemungkinan yang bisa muncul sudah dideteksi sejak awal dan diantisipasi sejak dini," ujar Johanes di Bengkulu (24/8/2014).

Jika operasi eksplorasi di Blok Mentawai dengan nama sumur Rendang-1 ini berhasil dan menemukan cadangan minyak atau gas alam dan secara ekonomis bisa di eksploitasi, maka akan membuka jalur pengeboran baru di sebelah barat pulau Sumatera hingga Selatan Pulau Jawa.

Gubernur Bengkulu Junaidi Hamzah berharap eksplorasi ini bisa menemukan kandungan dan cadangan migas di Bengkulu. Ini untuk membuktikan bahwa wilayah rawan bencana seperti Bengkulu juga memiliki kekayaan energi bawah laut yang bisa menyumbang kebutuhan migas bagi negara.

"Kami yakin semua perhitungan sudah dilakukan sesuai standar. Termasuk kemungkinan dampak lingkungan yang bisa saja muncul akibat kegiatan ini, pemerintah daerah Bengkulu sangat terbuka jika ada ganjalan dalam skema birokrasi di lapangan," tegas Junaidi. (Yuliardi Hardjo Putra/Gdn)


*Bagi Anda yang ingin mengikuti simulasi tes CPNS dengan sistem CAT online, Anda bisa mengaksesnya di Liputan6.com melalui simulasicat.liputan6.com. Selamat mencoba!

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya