Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) dan PT Total E&P Indonesie memiliki data potensi cadangan minyak dan gas (migas) blok Mahakam yang berbeda.
Direktur Eksekutif Indonesian Resource Studies (IRESS) Marwan Batubara menyatakan, berdasarkan data Pertamina blok Mahakam diprediksi masih memiliki cadangan gas bumi mencapai 8-10 triliun cubic feet (Tcf).
Sedangkan berdasarkan data Total E&P Indonesie, blok yang terletak di Kalimantan Timur itu hanya memiliki cadangan gas bumi sebesar 2 Tcf.
"Tidak betul kalau ada yang bilang cadangan gas Blok Mahakam cuma 2 Tcf. Kalau cuma 2 Tcf kenapa Total ngotot untuk minta perpanjangan?," kata Marwan, di gedung Nusantara V, DPR, Jakarta, Senin (10/11/2014).
Advertisement
Marwan mengungkapkan, cadangan blok Mahakam 8-10 Tcf, negara berpotensi memperoleh pendapatan bersih mencapai US$ 1,47 miliar atau berkisar Rp 16 triliun per tahun.
Cadangan tersebut diyakini mampu mendatangkan pendapatan Rp 400 triliun-Rp 500 triliun setelah dikurangi biaya cost recovery dan bagi hasil produksi kepada kontraktor.
"Bagian pemerintah 60 persen, kontraktor 18 persen, IRR (internal rate return-nya 28 persen," kata Marwan.
Seperti diketahui, Blok Mahakam saat ini dikelola oleh PT Total E&P Indonesie dan Inpex Corporation sejak 1997 dan akan habis kontrak pada 2017. PT Pertamina berharap kontrak Total di blok Mahakam tidak diperpanjang dan dialihkan ke Pertamina. Namun, saat ini pemerintah belum menunjukan sikap. (Pew/Ahm)