Liputan6.com, North Carolina - Selama ini, biaya berobat di sejumlah rumah sakit Amerika Serikat dikenal sangat mahal. Bahkan sebuah tagihan mengejutkan senilai US$ 89.227 atau Rp 1,11 miliar pernah diterima warga North Carolina setelah dirinya digigit seekor ular. (kurs: Rp 12.485/US$)
Pria bernama Eric Ferguson itu mengaku tengah membuang sampah saat seekor ular menggigitnya. Dengan tergesa, Ferguson berangkat ke rumah sakit untuk mengeluarkan racun bekas gigitan ular tersebut.
Setibanya di rumah sakit, dia diberi obat penangkal racun dan dirawat selama 18 jam. Betapa terkejutnya Ferguson saat hendak membayar biaya perawatannya yang kurang dari sehari itu, dia menerima tagihan dengan angka cukup fantastis senilai Rp 1,11 miliar.
Advertisement
Sembuh dari bisa ular, Ferguson justru dihadapkan dengan kenyataan lain yang tak kalah mengejutkan. Apakah Ferguson tetap membayar seluruh tagihan tersebut atau menempuh alternatif pembayaran lain?
Berikut ulasan singkatnya seperti dikutip dari oddee.com, charlotteobserver.com, dan sejumlah sumber lain, Rabu (28/1/2015):
Harga obat terlalu mahal
Harga obat terlalu mahal
Di era sekarang, sangat sulit menebak biaya perawatan saat jatuh sakit karena rendahnya transparansi terkait penentuan harga dan tagihan rumah sakit. Begitulah, perasaan Eric Ferguson dan sang istri, Laura, saat menerima tagihan senilai Rp 1,11 miliar dari rumah sakit dan merasa tarif itu terlalu mahal dari biaya normal.
Pada Agustus 2013, Eric Ferguson tengah membuang sampah saat kakinya digigit seekor ular. Demi segera mendapatkan penanganan, dia lantas meluncur ke Lake Norman Regional Medical Center yang berjarak sekitar 15 mil dari rumahnya.
Setelah dirawat selama 18 jam, dia menerima tagihan mengejutkan tersebut. Sekitar Rp 1 miliar dari seluruh total biaya ternyata merupakan harga yang harus dibayar untuk empat obat penangkal racun yang disuntikkan ke tubuh Ferguson. Artinya, satu obat penangkal itu dibanderol seharga Rp 250 juta.
Advertisement
Mengecek harga di internet
Mengecek harga di internet
Merasa sangat terkejut dengan tagihan rumah sakit yang diterimanya, Ferguson lantas mengecek harga obat tersebut di internet. Betapa terkejut Ferguson saat menemukan harga tersebut bahkan dijual hanya seharga Rp 9,3 juta.
Medicare, program kesehatan untuk para senior, lantas membantu penebusan harga obat tersebut dengan membayar harga penjualan rata-rata obat di pasaran di tambah enam persen. Untuk empat botol kecil penangkal racun ular, Medicare akan membayar seharga Rp 118 juta.
Ferguson mengatakan dirinya sangat terkejut sementara istrinya sangat marah pada tarif yang dipatok pihak rumah sakit. Bahkan bantuan dari Medicare tak banyak mengurangi beban rumah sakit yang harus ditanggungnya.
Mendapat bantuan pembayaran
Mendapat bantuan pembayaran
Selain dari Medicare, Ferguson juga mendapatkan bantuan dari Blue Cross dan Blue Shield of North Carolina. Dengan kontrak potongan harga dari Blue Cross, Lake Norman Regional mengurangi total tagihannya menjadi US$ 20.227 atau Rp 252 juta.
Namun meski sudah mendapatkan pengurangan tagihan rumah sakit, jumlah biaya pengobatan yang harus dibayar masih sangat tinggi. Ferguson bahkan harus membayar sekitar Rp 67 juta untuk biaya administrasi pengurangan biaya rumah sakit tersebut.
Laura, sang istri, mengaku sangat marah dan membayangkan betapa mengerikannya jika hal itu menimpa seseorang yang sama sekali tidak memiliki asuransi. Sejak 2010, rumah sakit yang didatangi Ferguson memang tengah berada dalam pengawasan karena seringkali mengundang laporan negatif dari masyarakat. (Sis/Ndw)
Advertisement