Liputan6.com, Bogor - Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali berkantor di Istana Bogor Jawa Barat. Disana, Jokowi menggelar pertemuan dengan para kepala daerah se- pulau Jawa dan wilayah Maluku.
Pertemuan itu sendiri telah berlangsung sejak pukul 09.00 WIB dan dilakukan di di Ruang Garuda, Istana Bogor, Jawa Barat, Jumat (13/2/2015).
Saat memasuki ruang pertemuan, Jokowi yang tampak mengenakan kemeja batik berwarna cokelat itu didampingi oleh Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo dan Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto.
Mengawali sambutannya, Jokowi langsung menjelaskan mengenai persoalan ekonomi. Menurutnya pertumbuhan ekonomi suatu negara sangat tergantung dari pengelolaan daerah yang dilakukan oleh masing-masing kepala daerah. Ia pun menyinggung, bagaimana daerah mempunyai peran sentral dalam menentukan perekonomian suatu negara.
"Berkaitan dengan masalah negara ke depan, harus kita kelola dari pusat provinsi, bupati dan wali kota apa yang kita kerjakan sudah jelas. Perubahan satu negara mempengaruhi negara lainnya," ujar Jokowi
Selain pengaruh dari tiap daerah, perubahan ekonomi suatu negara menurut Jokowi juga dipengaruhi oleh perkembangan ekonomi negara lainnya. Ia pun mencontohkan, bagaimana krisis ekonomi yang terjadi di Yunani turut mempengaruhi nilai mata uang negara-negara lainnya, termasuk rupiah.
"Seperti baru satu dua hari terjadi, begitu Yunani bergerak kelihatan pergerakan utangnya tidak ketemu, kelemahan rupiah terjadi, kelemahan ringgit terjadi, kelemahan semua hampir mata uang terjadi. Ini hal eksternal yang sering menyulitkan kita," ucap Jokowi.
Namun demikian, Presiden meyakini, bila tiap kepala daerah mampu meningkatkan pertumbuhan daerah diwilayahnya masing-masing, pengaruh eksternal seperti krisis Yunani tidak akan terlalu menimbulkan dampak yang berarti bagi pertumbuhan ekonomi nasional.
"Saya meyakini dengan kerjasama yang baik dari pusat sampai ke daerah garisnya sama, kesulitan itu bisa kita atasi bersama.
Kalau kemarin pertumbuhan kita hanya 5,1, kalau kita ingin mengurangi kalau kita ingin mengurangi pengangguran, kemiskinan, pertumbuhan ekonomi harus didorong agar naik dan kalau sudah tiga tahun bisa di atas tujuh," ucap Jokowi. (Luqman/Nrm)