Liputan6.com, Jakarta - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) telah memprogramkan secara perlahan akan mengalihkan belanja pemerintah pusat ke belanja pemerintah daerah dalam masa kepemimpinannya.
Pengalihan alokasi anggaran tersebut dimaksudkan untuk menyasar pembangunan daerah sehingga akan berkontribusi dalam pembangunan negara secara keseluruhan.
Baca Juga
"Nanti dana daerah itu akan lebih diarahkan untuk pembangunan infrastruktur," tegas Jokowi di Menara Bidakara, Jakarta, Rabu (29/4/2015).
Advertisement
Tidak hanya itu, ‎jurus lain yang dilakukan Jokowi adalah mempercepat penyerapan anggaran pemerintah, baik pemerintah pusat ataupun pemerintah daerah.
Penyerapan anggaran tersebut juga menjadi pembuktian bagi Jokowi terkait banyaknya komentar mengenai belum terealisasinya beberapa proyek infrastruktur di awal 2015.
Ia mengatakan, Anggaran Pemerintah dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2015 baru diketok oleh Paripurna DPR RI pada pertengahan Februari 2015. Hal itu bukan berarti dana langsung dapat digunakan namun harus melalui prosedur administrasi kenegaraan.
Jokowi yakin, beberapa proyek yang dijanjikan baru akan dimulai memasuki April, Mei, dan Juni setelah melalui proses tender pasca pengetokan palu APBN-P 2015. Dengan begitu penyerapan anggaran sekitar 90-95 persen hingga akhir tahun diharapkan dapat tercapai.
"Saya minta percepatan penyerapan anggaran dilakukan karena itu stimulus perkembangan ekonomi kita," tegas mantan Gubernur DKI Jakarta itu.(Yas/Ahm)