Lembaga Pembiayaan Industri Jadi Alat RI Masuk Negara Maju

Pembangunan sektor industri melalui pengembangan pembiayaan diperlukan untuk dorong Indonesia masuk jadi negara maju.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 05 Mei 2015, 11:28 WIB
Diterbitkan 05 Mei 2015, 11:28 WIB
Menteri Perindustrian Resmikan Pabrik Senilai 100 Juta Dolar
Menteri Perindustrian RI, Saleh Husin memberikan sambutan saat peresmian pabrik PT Indo Kordsa Tbk, Bogor, Selasa (6/1/2015). (Liputan6.com/Panji Diksana)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perindustrian, Saleh Husin mengungkapkan, lembaga pembiayaan khusus sangat diperlukan untuk mendorong pertumbuhan industri. Dengan ada lembaga pembiayaan ini menciptakan kemandirian ekonomi.

"Secara umum, terbentuknya lembaga pembiayaan pembangunan industri secara tidak langsung dapat mendorong tercapainya kemandirian ekonomi nasional tidak saja tergantung dengan pinjaman luar negeri," kata dia di Jakarta, Selasa (5/5/2015).

Tak sekadar itu, lembaga pembiayaan industri ini diharapkan sebagai alternatif pembiayaan bagi industri kecil dan menengah (IKM). Sementara saat ini, dia bilang penghambat tercapainya pertumbuhan sektor industri karena rendahnya daya saing nasional yang disebabkan oleh pembiayaan investasi yang mahal. Apalagi suku bunga perbankan tidak kompetitif.

"Suku bunga kredit Indonesia yang paling tinggi dibandingkan dengan suku bunga kredit di negara-negara Asia lainnya," kata Saleh.

Kemudian karakter investasi industri adalah jangka panjang yang kurang cocok jika dibiayai bank umum. "Periode waktu tersebut dirasa terlalu panjang bagi perbankan karena kurang aman dari sisi pengaturan manajemen aset dan liabilitas. Hal ini menjadi alasan kuat perlunya lembaga pembiayaan industri yang memiliki spesialisasi dan memberikan pinjaman jangka panjang," ujar Saleh.

Dia mengatakan, pembangunan sektor industri melalui pengembangan pembiayaan diperlukan supaya Indonesia masuk jajaran negara maju. "Pembiayaan pembangunan sektor industri menjadi sangat penting karena industrialisasi dapat menjadi kunci keluar dari middle income trap," tutur Saleh. (Amd/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya