Perusahaan Ini Kasih Ribuan Karyawan Liburan Gratis ke Paris

Luar biasa! Perusahaan besar asal China, memberikan liburan gratis ke Paris selama empat hari pada 6.400 karyawannya.

oleh Siska Amelie F Deil diperbarui 12 Mei 2015, 07:00 WIB
Diterbitkan 12 Mei 2015, 07:00 WIB
30-3-1889: Kisah Tragis di Balik Menara Eiffel
Bangunan ini dibangun selama dua tahun dari 1887 hingga 1889, oleh seorang arsitektur bernama Gustave Alexandre Eiffel.
Liputan6.com, Beijing -
Luar biasa! Perusahaan besar asal China, Tiens Group memberikan liburan gratis ke Paris selama empat hari pada 6.400 karyawannya. Juru bicara kementerian luar negeri Prancis, mengumumkan, Tiens Group bahkan telah memesan 140 hotel di Paris sebagai bagian dari paket liburan tersebut.
 
Melansir laman The Guardian, Selasa (12/5/2015), perjalanan 6.400 pegawai itu termasuk kunjungan museum Louvre. Perusahaan itu diprediksi menghabiskan dana hingga US$ 15 juta atau Rp 197,32 miliar (asumsi kurs Rp 13.155 per dolar Amerika Serikat) untuk paket liburan tersebut.
 
Juru bicara tersebut mengatakan, pimpinan perusahaan Li Jinyuan juga telah bertemu menteri luar negeri Laurent Fabius untuk membahas paket liburan super menyenangkan itu.
 
Menurut situs resmi Tiens, Li mendirikan perusahaannya pada 1995 dan telah memperluas bisnisnya ke kancah internasional dengan para pengusaha global di bisnis bioteknologi, manajemen kesehatan, perdagangan online, hotel dan pariwisata. Pengusaha berusia 57 tahun tersebut juga pernah menjadi salah satu miliarder terkaya di dunia pada 2011.
 
Sementara, Prancis sejauh ini merupakan negara yang paling sering dikunjungi di dunia. Laporan terbaru dari PBB menunjukkan turis China ke Prancis terus meningkat dari tahun ke tahun.
 
Hampir 85 juta turis asing menyumbang US$ 177 miliar pada industri pariwisata atau setara tujuh persen dari produk domestik bruto (PDB) Prancis. Pada 2013, mayoritas turis asing yang datang ke Prancis berasal dari negara-negara Eropa. Tapi saat itu, sekitar 3,1 juta datang dari Amerika Serikat (AS) dan 1,7 juta dari China. (Sis/Ahm)
 
 
 
 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya