Anggota DPR Usul Pertamina Caplok PGN

Langkah ini untuk memenuhi kebutuhan gas di dalam negeri.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 11 Jun 2015, 19:53 WIB
Diterbitkan 11 Jun 2015, 19:53 WIB
Ilustrasi PGN
Ilustrasi PGN (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, Jakarta - Anggota Komisi VII DPR RI Kurtubi mengusulkan supaya PT Pertamina (Persero) dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) disatukan. Langkah ini untuk memenuhi kebutuhan gas di dalam negeri.

Pasalnya, lanjut Kurtubi selama ini Indonesia ketergantungan akan gas impor.

"Untuk menggampangkan memepercepat pembangunan infrastruktur gas, rumah tangga dan transportasi. Energi gas ini tidak boleh digantungkan oleh impor, elpiji itu impor," ujarnya di Jakarta, Kamis (11/6/2015).

Adapun untuk mekanisme, ada beberapa opsi. Kurtubi menyebut ada mekanisme holding ataupun Pertamina(2142640 "") membeli saham PGN yang dilepas ke publik."Harus di-merger dengan [Pertamina, tidak tahu polanya sebagai holding atau Pertamina yang membeli saham emiten berkode PGAS. Kalau milik negara gampang sekali untuk mempercepat infrastruktur gas. Nah sekarang PGN enggan bangun, karena return kecil, keuntungan kecil untuk rumah tangga dan transportasi," paparnya.

Dia mengatakan, penggabungan dua perusahaan ini juga untuk menghindari persaingan tidak sehat dua perusahaan pelat merah.

"Ya sudah kalau begitu gabung saja. Kan sama-sama milik negara. Tapi masalahnya PGN kan 40 persen milik swasta. Nah ini tinggal apa Pertamina buyback saham PGN, entah pake uang Pertamina atau uang APBN," tandasnya. (Amd/Ndw)

 

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya