Liputan6.com, New York - Harga minyak berayun di antara dua sisi positif dan negatif namun akhirnya berakhir turun pada perdagangan Rabu (Kamis pagi waktu Jakarta). Penurunan terjadi setelah keluarnya pernyataan dari Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) Janet Yellen.
Mengutip Wall Street Journal, Kamis (18/6/2015), harga minyak mentah jenis Lights untuk pengiriman Juli 2015 turun 5 sen atau 0,1 persen menjadi US$ 59,92 per barel di New York Mercantile Exchange, setelah sebelumnya sempat menguat 4 persen.
Sedangkan kontrak minyak Brent yang menjadi patokan global untuk pengiriman Agustus naik 17 sen atau 0,3 persen menjadi US$ 63,87 per barel. Untuk produk olahan, harga Bensin di AS turun2,4 psen atau 1,1 persen ke US$ 2.100 per galon.
Harga minyak sempat melonjak pada awal perdagangan karena adanya ekspektasi akan data persediaan mingguan di Amerika yang mencerminkan permintaan komersial dan konsumen yang kuat. Namun ternyata laporan tersebut mengecewakan pelaku pasar sehingga harga pun langsung anjlok.
Data Departemen Energi Amerika Serikat memperlihatkan bahwa stok minyak mentah di negara tersebut turun 2,7 juta barel pada pekan lalu, Namun stok bensin justru mengalami kenaikan sebesar 460 ribu barel. Hal tersebut menunjukkan bahwa memang permintaan dari sisi ritel belum terlalu besar.
Realisasi data yang tidak terlalu bagus tersebut kemudian ditimpali dengan pernyataan dari The Fed mengenai rencana kenaikan suku bunga. "Pasar sedang diasah saat ini," jelas pialang Price Futures Group, Phil Flynn.
Pernyataan dari Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat Janet Yellen tersebut sedang dimaknai oleh pelaku pasar. Jika dilihat secara jangka panjuang memang terlihat bahwa kenaikan suku bunga tersebut memberikan dampak positif karena terjadi pertumbuhan ekonomi yang baik di Amerika sehingga akan mendorong permintaan minyak.
Namun karena rencana kenaikan suku bunga kemungkinan akan dilakukan secara bertahap maka pelaku pasar melihat bahwa dalam waktu dekat ini belum akan ada permintaan yang cukup tinggi akan minyak sehingga berpengaruh ke harga minyak. (Gdn/Nrm)
Sempat Menguat, Harga Minyak Akhirnya Ditutup Turun
Harga minyak mentah jenis Lights untuk pengiriman Juli 2015 turun 5 sen atau 0,1 persen menjadi US$ 59,92 per barel.
diperbarui 18 Jun 2015, 05:15 WIBDiterbitkan 18 Jun 2015, 05:15 WIB
Advertisement
Live Streaming
Powered by
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Kilas Balik, Ini 10 Potret Penampilan Megah Sherina Munaf di Pembukaan FFI 2024
3 Langkah Mudah saat Anda Marah dengan Pasangan, Nasihat Buya Yahya
Kenaikan UMP 2025 Jadi Angin Segar Pekerja, tapi Pupus Gara-Gara PPN 12%
Trailer Utama Squid Game 2 Dirilis, Permainan Mematikan yang Tiada Akhir
Telkomsel Kerahkan 15 Posko Monitoring Online dan Hyper AI untuk Kelancaran Pilkada 2024
Momen Prabowo Sapa Warga dan Gendong Anak-Anak Usai Nyoblos Pilkada Jawa Barat
Memahami Purchase Journal: Definisi, Fungsi, dan Implementasi dalam Akuntansi
Dharma Pongrekun Salurkan Hak Pilih di TPS 32 Lebak Bulus, Ngaku Baru Pertama Kali Nyoblos
KPU Jakarta Tegaskan Tak Lakukan Hitung Cepat Usai Pencoblosan Pilkada 2024 Hari Ini
VIDEO: Cawagub Ronal Surapradja Nyoblos di Kampung Halaman, Lakukan Ritual Sungkem dan Minta Doa Restu ke Orang Tua
Cara Menghilangkan Kutil Sampai Akarnya, Baca Lebih Lanjut
Cara Menghilangkan Mata Bintitan dalam Semalam, Efektif Dilakukan