Liputan6.com, Jakarta - Pelaku industri perbankan mengharapkan dapat memenuhi target pertumbuhan kredit sekitar 15 persen hingga 17 persen di tengah ekonomi Indonesia melambat.
Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, Asmawi Syam berharap, pertumbuhan kredit pada semester I 2015 dapat tumbuh sesuai dengan target pertumbuhan industri perbankan di kisaran 15 persen hingga 17 persen.
Akan tetapi, pihaknya pesimistis pertumbuhan kredit perseroan dapat mencapai target itu. Asmawi mengatakan, kondisi sektor riil menjadi pertimbangan untuk ekspansi menyalurkan kredit.
"Mungkin angka target kredit tidak sampai di situ (15 persen-17 persen). Rata-rata pertumbuhan nasional sekitar 11 persen. Kami juga ekspansi memperhatikan kondisi pasar sektor riilnya. Benar-benar berhati-hati. Karena kalau kami kasih kredit juga belum tentu dipakai," ujar Asmawi, seperti yang ditulis Minggu (21/6/2015).
Perseroan juga menargetkan fee based income dapat tumbuh 10 persen pada 2015. Meski demikian, pertumbuhan fee based income itu juga tergantung dari kredit. "Fee based income juga dari pertumbuhan kredit dan transaksi keuangan dari ATM, internet banking, dan dari ekspor impor. Kalau transaksi turun bagaimana?" kata Asmawi.
Saat ditanya mengenai penawaran obligasi berkelanjutan I tahap I 2015 senilai Rp 3 triliun, Asmawi mengatakan, penawaran obligasi BRI mengalami kelebihan permintaan. Namun pihaknya belum memastikan berapa tepatnya kelebihan permintaan itu. "Iya oversubcribed. Ini masih book building," kata Asmawi.
Obligasi tahap I 2015 yang ditawarkan tersebut berjangka waktu 370 hari, 3 tahun dan 5 tahun. BRI menawarkan obligasi berkelanjutan I tahun 2015 dengan target perolehan dana Rp 12 triliun.
Dana penawaran obligasi untuk mengembangkan bisnis perusahaan memperbesar penyaluran kredit berdasarkan prinsip prudential banking dan good corporate governance (GCG).
Secara konsolidasi laba BRI naik 3,5 persen menjadi Rp 6,1 triliun per Maret 2015. Pertumbuhan ini didorong dari pertumbuhan bunga bersih yang mencapai Rp 13,49 triliun atau naik 8,7 persen.
Sementara itu, Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) Maryono optimistis pertumbuhan kredit di atas 15 persen pada semester I 2015. Pihaknya pun belum akan merevisi target penyaluran kredit.
"Kredit BTN di atas 15 persen. Dari sisi angka tak melakukan revisi tetapi kalau kualitas melakukan revisi. KPR sendiri keseluruhan masih tinggi," kata Maryono. (Ahm/Gdn)
Bank Mulai Perlambat Penyaluran Kredit
Pelaku industri perbankan mengharapkan dapat memenuhi target pertumbuhan kredit sekitar 15 persen hingga 17 persen.
diperbarui 21 Jun 2015, 21:47 WIBDiterbitkan 21 Jun 2015, 21:47 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
VIDEO: Tambang Galian C Jadi Pemicu! Kasus Polisi Tembak Polisi Terus Diusut
Tampilan Keren Motor Kustom TVS Ronin Pakai Aksesori DM Work
Jelang Nataru, Pemerintah Turunkan Harga Tiket Pesawat 10 Persen
Maruarar Minta BTN Transformasi Jadi Bank Perumahan
Bayi Macan Emas di Kebun Binatang Thailand Siap Saingi Popularitas Kuda Nil Moo Deng
Apa Arti Aktif: Memahami Makna dan Penerapannya dalam Kehidupan Sehari-hari
Pilkada Serentak 27 November 2024 Besok, Bursa Libur Dulu
Kecepatan Jalan Kaki Bisa Tunjukkan Risiko Demensia, Begini Cara Mengetahuinya
TPS Jadi Prioritas Pengamanan Pilkada Serentak 2024 di Pamekasan
Simak Cara Mudah Cek DPT Online Pilkada 2024 Lewat Handphone
Link Live Streaming Liga Champions Bayern Munchen vs PSG, Rabu 27 November 2024 Pukul 03.00 WIB di SCTV dan Vidio
VIDEO: Memeras Anak Buah demi Pilkada, Gubernur Bengkulu Jadi Tersangka