Liputan6.com, Athena - Bank-bank di Yunani akan ditutup setidaknya untuk dua hari ke depan guna menghindari kehabisan dana tunai. Perpanjangan masa penutupan bank yang semula dijadwalkan hanya berlangsung hingga 6 Juli ini kembali menambah tekanan pada Yunani untuk memulai negosiasinya mengenai dana talangan dengan Eropa.
Melansir laman CNN Money, Selasa (7/7/2015), keputusan penutupan bank-bank lebih lama muncul setelah Bank Sentral Eropa menolak permintaan Yunani untuk menyediakan dana bantuan dadakan untuk bank-bank di negaranya. Tak hanya itu, Bank sentral Eropa juga mempersulit Yunani untuk mengakses pendanaan yang sebelumnya dengan menerapkan pemangkasan lebih besar pada aset bank yang ditawarkan.
Baca Juga
"Ini akan mempersulit sektor perbankan Yunani dan peringatan bahwa kesepakatan dengan para kreditor harus segera dicapai," terang Ken Wattret dari BNP Paribas.
Advertisement
Bank sentral Eropa merupakan pusat perbankan bagi negara-negara pengguna Euro. Ke-19 negara yang menggunakan Euro sepakat untuk mematuhi aturan yang diterapkan bank sentral tersebut seperti peredaran uang dan regulasi perbankan.
Sepanjang tahun ini, Bank sentral Eropa telah menjaga bank-bank Yunani untuk tetap beroperasi melalui pendanaan darurat. Sementara itu, Asosiasi Bank Yunani mengumumkan, aturan pembatasan penarikan uang tunai menjadi hanya 60 euro per hari akan tetap diterapkan.
Larangan lain mengenai peredaran uang juga akan diperpanjang. Bank-bank di Yunani kini mulai kehabisan dana tunai dengan cepat. Yunani mulai kekeringan dana hingga puluhan miliar euro dari rekeningnya hanya dalam hitungan bulan, memberikan risiko jatuhnya perekonomian negara maju tersebut.
Sejak minggu lalu, bank-bank ditutup setelah Yunani meninggalkan diskusi mengenai tawaran Eropa dan membuat Bank Sentral Eropa mulai menahan dana bantuannya. Pekan lalu, Yunani juga gagal bayar utang terhadap IMF.
Para pimpinan zona euro akan bertemu pada 7 Juli waktu setempat guna membahas proposal utang Yunani. Saat ini pemerintah Yunani ingin dana talangan diberikan dengan ketentuan yang lebih mudah dan sebagian dari utangnya direstrukturisasi. (Sis/Ahm)