Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cenderung tertekan pada semester I 2015. Kinerja IHSH susut 6,05 persen dengan ditutup ke level 4.910 pada perdagangan saham 30 Juni 2015.
Sentimen dalam negeri dan global menekan laju IHSG. Kekhawatiran pelaku pasar terhadap ekonomi Indonesia yang melambat menambah tekanan ke IHSG. Apalagi kondisi global tidak pasti seperti gejolak bursa saham China dan penyelesaian krisis Yunani.
Lalu bagaimana prediksi IHSG di sisa akhir tahun 2015? Apa saja yang harus dicermati oleh pelaku pasar? Apa saja sektor saham yang masih menarik dan jadi penopang gerak IHSG? Berikut wawancara Liputan6.com dengan Analis Senior PT Samuel Sekuritas Muhammad Alfatih. (Ahm/)
Uangpedia: Investor Menunggu Perbaikan Ekonomi RI dan China
Bagaimana prediksi IHSG di sisa akhir tahun 2015? Apa saja yang harus dicermati oleh pelaku pasar?
diperbarui 20 Jul 2015, 12:15 WIBDiterbitkan 20 Jul 2015, 12:15 WIB
IHSG hari ini tampaknya mendapat sejumlah tantangan untuk melanjutkan penguatannya, Jakarta, Selasa (9/9/14). (Liputan6.com/Miftahul Hayat)
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Baju Nisya Ahmad Saat Makan Siang Bersama Menpora Dikritik Kurang Sopan, Penunjukkannya Jadi Anggota DPRD Kembali Diungkit
Top 3 Islami: Kisah Kocak saat Ustadz Das'ad Latif Ditanya Amalan supaya Istri Tak Marah saat Suami Mau Kawin Lagi
Top 3: 10 Negara Paling Aman Jika Terjadi Perang Dunia III
Microsoft Resmi Setop Paint 3D, Fokus Hadirkan Fitur Canggih Paint Klasik
Ini Susunan Lengkap Pengurus DPP Partai Golkar Periode 2024-2029
Guru di Sorong Didenda Adat Rp100 Juta Gara-Gara Sebarkan Video Siswa Sedang Gambar Alis
Cuaca Hari Ini Jumat 8 November 2024: Jakarta Cerah Seharian
Tergerus Mobil Listrik China, Cuan Toyota Turun 26 Persen
3 Resep Dendeng Sosis Batokok yang Viral, Lauk Makan Penghabis Nasi
Angka Stunting di Banyuwangi Terus Turun, Ini Jurus yang Dilakukan
Jatuh Bangun Miliader Todd Graves Bangun Bisnis Ayam Goreng, Kini Omzet Capai Rp 78 Triliun
Bisnis Kripto Milik Standard Chartered Bidik Pendanaan Rp 788,5 Miliar