Mobil Listrik Selo Tak Bakal Bisa Tandingi Produksi Chevrolet

Dipinang Malaysia, Indonesia Dinilai Belum Butuh Mobil Listrik.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 11 Sep 2015, 09:47 WIB
Diterbitkan 11 Sep 2015, 09:47 WIB
Ironis, Mobil Listrik Karya Anak Bangsa Dipinang Negara Tetangga
Ricky Elson mengungkapkan 'M' menjadi negara yang menyatakan minatnya untuk mengajak kerjasama.

Liputan6.com, Jakarta - Mobil Listrik Selo Next Generation yang telah dirancang oleh enginer Indonesia, Ricky Elson diminati oleh Malaysia. Negeri tetangga tersebut mengaku siap merekrut Ricky dan timnya untuk bekerja di Malaysia demi mengembangkan mobil listrik ciptaannya itu.

Apakah perlu Indonesia menahan Ricky hijrah ke Malaysia? Seberapa pentingkah mobil listrik bagi Indonesia untuk saat ini? Inilah yang menjadi pertanyaan beberapa pihak terkait pengembangan mobil listrik.

Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR), Fabby Tumiwa mengungkapkan, hal wajar jika Ricky dan team berminat untuk mengembangkan Selo di negara tetangga. Karena menurutnya pemerintah saat ini belum mendukung penuh pengembangan mobil listrik tersebut.

‎"Menurut saya tidak terlalu urgent Indoneisia akan mobil listrik, karena pasti riset kita tidak bisa bersaing dengan perusahaan besar yang sudah berdiri lebih dari 20 tahun seperti Nisan, Chevrolet, Toyota," kata Fabby saat berbincang dengan Liputan6.com, Jumat (11/9/2015).

Dicontohkannya, Chevrolet sudah mengembangkan serius mobil listrik untuk dapat diproduksi saat ini sejak tahun 1960-an. Bahkan diceritakannya pengembangan prototype mobil listrik Chevrolet pertama kali ada pada tahun 1940-an.

Jika pemerintah belum mendukung penuh pengembangan mobil listrik ini, diusulkaannya saat ini lebih baik mengembangkan industri komponennya terlebih dahulu, seperti salahsatunya teknologi batre.

‎"Indonesia ini ke depan akan jadi pasar pabrikan itu yang jauh lebih maju, maka dari itu tidak harus selalu kembangkan mobil listriknya, tapi lebih baik bangun industri pendukung kuncinya, misal kita bikin batrei nya," jelasnya.

Dengan adanya batrei inilah, secara bertahap baru mengembangkan mobil listrik dengan bekerjasama produsen otomotif dengan sistem transfer teknologi.‎ (Yas/Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya