Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sedang berupaya menekan impor garam sehingga dilakukan peningkatan kualitas garam produksi petani dengan metode geomemberan.
Menteri Kelautan Perikanan Susi Pudjiastuti telah menerima tiga sampel garam dengan metode geoisolator hasil produksi petani garam Pamekasan Madura. Ia mengatakan, garam tersebut harus melalui uji sampel garam di laboratorium untuk membuktikan kualitas garam setara dengan garam impor.
"Cek SNI, juga cek di lab independen. Lab bahan pangan yang independen. Saya penasaran saja. Itu saja," kata Susi, di kantor Kementerian Kelautan Perikanan, Jakarta, Rabu (16/9/2015).
Advertisement
Menurut Susi, pihaknya akan mencocokkan kualitas garam produksi petani yang menggunakan metode tersebut dengan kebutuhan garam industri dengan begitu tak perlu impor garam.
"Saya mau lihat, standar aneka pangan seperti apa. Makanya saya mau tes dulu. Karena kalau kita omong omong saja tidak akan selesai selesai," tutur Susi.
Jenis garam yang diterima Susi antara lain garam yang dihasilkan dengan menggunakan geo isolator 13 hari, geo isolator 14 hari, dan non geo isolator.Susi menuturkan, jika salah satu atau ketiganya lolos uji Standar Nasional Indonesia dan laboratorium, nantinya kebutuhan garam industri akan terpenuhi dari dalam negeri. Hal tersebut dapat meningkatkan harga garam yang saat ini sedang merosot.
"Yang ada harganya maksimum. Jangan sampai harga garam petani turun, diimpor," ujar Susi Pudjiastuti. (Pew/Ahm)