BUMN Dinilai Belum Jalankan Nawacita

Fitra menilai kinerja sejumlah perusahaan BUMN belum mendukung visi misi Nawacita Presiden Jokowi.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 10 Nov 2015, 15:56 WIB
Diterbitkan 10 Nov 2015, 15:56 WIB
20151108-Peresmian Porseni BUMN 2015- Rini Soemarno-Jakarta- Faizal Fanani
Menteri BUMN Rini Soemarno naik di atas kepala Reog saat pembukaan PORSENI BUMN 2015, Jakarta, Minggu (8/11/2015). Acara ini diharapkan mampu memunculkan bintang-bintang baru di berbagai cabang olah raga dan kesenian. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Fitra menilai kinerja sejumlah perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) belum mendukung visi misi Nawacita Presiden Joko Widodo dan Wakil Preiden Jusuf Kalla.

Manajer Advokasi Fitra‎ Apung Widadi mengatakan, Menteri BUMN Rini Soemarno belum memiliki rencana matang untuk menjadikan BUMN sebagai pelaksana visi misi Nawacita, yaitu mendorong perekonomian nasional.

"Menteri Rini belum punya blue print menjadikan BUMN sesuai Nawacita jadi soko guru mendorong prekonomian Indonesia," kata Apung, dalam sebuah diskusi di Jakarta, Selasa (10/11/2015).

Baca Juga

Apung mengungkapkan, dalam kebijakan perekonomian yang diterbitkan Presiden Joko Widodo dari jilid I hingga V, tidak mendorong kinerja BUMN dengan optimal sehingga ‎belum bisa menjadi sokoguru perekonomian sesuai visi misi Nawacita.

‎Ia menambahkan, sumbangsih BUMN untuk penerimaan negara belum maksimal. Hal tersebut dilihat dari setoran dividen dari BUMN hanya Rp 40 trilun. Jika menilik aset BUMN berdasarkan catatan Bursa Efek Indonesia (BEI) mencapai Rp 2.500 triliun ‎dan Rp 400 triliun berdasarkan catatan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), setoran dividen tersebut masih kecil.

‎"Dengan kapitasiasi aset seperti ini sebenarnya masih banyak peluang bisa dieksplor membangun sektor perekonomian Indonesia jasa, cita-cita Nawacita BUMN penggerak ekonomi nasional," pungkasnya. (Pew/Ndw)*

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya