Liputan6.com, Jakarta Fitra menilai kinerja sejumlah perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) belum mendukung visi misi Nawacita Presiden Joko Widodo dan Wakil Preiden Jusuf Kalla.
Manajer Advokasi Fitra‎ Apung Widadi mengatakan, Menteri BUMN Rini Soemarno belum memiliki rencana matang untuk menjadikan BUMN sebagai pelaksana visi misi Nawacita, yaitu mendorong perekonomian nasional.
"Menteri Rini belum punya blue print menjadikan BUMN sesuai Nawacita jadi soko guru mendorong prekonomian Indonesia," kata Apung, dalam sebuah diskusi di Jakarta, Selasa (10/11/2015).
Baca Juga
- Kerja Sama Trans Pacific Partnership Ancam Agenda Nawacita
- Tantangan Pemerintah Jalankan Program Nawacita
- Kunjungi Perbatasan, Jokowi Dapat Hadiah Batu Nawacita
Apung mengungkapkan, dalam kebijakan perekonomian yang diterbitkan Presiden Joko Widodo dari jilid I hingga V, tidak mendorong kinerja BUMN dengan optimal sehingga ‎belum bisa menjadi sokoguru perekonomian sesuai visi misi Nawacita.
‎Ia menambahkan, sumbangsih BUMN untuk penerimaan negara belum maksimal. Hal tersebut dilihat dari setoran dividen dari BUMN hanya Rp 40 trilun. Jika menilik aset BUMN berdasarkan catatan Bursa Efek Indonesia (BEI) mencapai Rp 2.500 triliun ‎dan Rp 400 triliun berdasarkan catatan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), setoran dividen tersebut masih kecil.
‎"Dengan kapitasiasi aset seperti ini sebenarnya masih banyak peluang bisa dieksplor membangun sektor perekonomian Indonesia jasa, cita-cita Nawacita BUMN penggerak ekonomi nasional," pungkasnya. (Pew/Ndw)*