Liputan6.com, Jakarta - Pengumuman paket kebijakan jilid VII tampaknya harus tertunda kembali. Hal ini karena masih ada beberapa hal yang harus diselesaikan antara Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution dengan Presiden Joko Widodo.
‎"Paket kebiajkan belum diumumkan hari ini, tetapi paket kebijakan sudah dipersiapkan Menko Perekonomian‎. Kalau memang sudah siap insya Allah akan diumumkan minggu depan," kata Sekretaris Kabinet Pramono Anung di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (4/12/2015).
Dijelaskan Pramono, ada beberapa hal yang bakal dicantumkan dalam paket kebijakan jilid VII. Namun secara garis besar, dikatakan Pramono, pihaknya akan lebih mengantisipasi kebijakan The Fed yang diperkirakan bakal menaikkan suku bunga di akhir bulan ini.
Baca Juga
‎"Karena itu kita sudah siap baik dari segi efisiensi, segi produktivitas, dan kemudahan dunia usaha bagi dunia usaha," tegas dia.
‎Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menegaskan paket kebijakan ini bakal diumumkan besok (hari ini) di Istana Negara usai menggelar rapat dengan Presiden Jokowi.
"Paket ke-VII mudah-mudahan besok (Jumat), iya di sini (Istana Kepresidenan)," kata Darmin.
Namun demikian, dikatakan Darmin, ada bebera poin yang tidak jadi dimasukkan ke dalam paket kebijakan jilid VII ini, salah satunya mengenai Daftar Negatif Investasi (DNI).
Menurut Darmin batalnya DNI masuk dalam paket kebijakan jilid VII karena dalam menentukan DNI ini masih membutuhkan pembahasan yang begitu panjang dan mendalam, sehingga tidak bisa dalam waktu dekat.
‎"Tapi DNI belum siap jadi yang lain sepertinya‎, sudahlah, jangan saya cerita dulu, nanti kurang seru," tutup Darmin. (*)
Advertisement
Â
Â
** Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
** Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6