Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengaku salut kepada seluruh jajaran pegawai di Kementeriannya atas kinerjanya selama ini. Terbukti pertumbuhan sektor kelautan dan perikanan selama masa jabatannya melesat tajam.
Dalam rangka mengapresiasi kinerja karyawannya, Susi mengaku ingin mengajukan kenaikan gaji para pegawai KKP baik di pusat maupun di daerah. "Itu nanti ke Menteri Keuangan (usulan kenaikan gaji), pegawai KKP harus naik gaji," kata Susi di kantornya, Senin (7/12/2015).
Baca Juga
Baca Juga
Susi menjelaskan dengan anggaran yang minim, pihaknya berhasil meningkatkan pertumbuhan di sektor kelautan dan perikanan pada kuartal III 2015 yang mencatatkan pertumbuhan yang menggembirakan. Yaitu 8,37 persen atau meningkat dibandingkan kuartal sebelumnya yang hanya 7,17 persen.
Advertisement
Tidak hanya itu, pertumbuhan di sektor perikanan ini juga jauh lebih tinggi dibandingkan sektor pertanian. Padahal pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadikan Kementerian Pertanian satu kementerian yang memiliki alokasi anggaran paling besar.
"Itu anggaran kita lebih sedikit daripada pertanian, apalagi Indonesia itu kan 2/3 nya luas lautan, sementara lahan pertanian cuma berapa, jadi potensi kita dalam menyumbang ekonomi nasional itu luar biasa," papar Susi.
Sementara itu, di kesempatan yang sama, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin mengungkapkan beberapa data sebagai bukti andil sektor kelautan dan perikanan ini cukup besar.
Laju pertumbuhan di sektor perikanan pada kuartal III 2015 tercatat sebesar 7,99 persen jika dihitung sejak Januari 2015. Sementara sektor pertanian, peternakan, perburuan dan jasa pertanian hanya 4,2 persen. Sedangkan untuk sektor kehutanan dan penebangan kayu hanya tumbuh 1,06 persen.
"Ekspor kita juga mengalami peningkatan yang drastis dari US$ 210,7 juta pada September menjadi US$ 244,58 juta, impornya juga turun dari US$ 15,48 juta menjadi US$ 12,54 juta," tegas Suryamin.
Ditambahkan Suryamin, jika dilihat dari segi volume, ekspor perikanan Indonesia pada Oktober menjadi 66,85 ribu ton, meningkat dibandingkan September sebesar 56,3 ribu ton. Untuk volume impor juga menurun dari 10,55 ribu ton pada September menjadi 7,43 ribu ton pada Oktober 2015. (Yas/Zul)