Meski Banyak yang Mudik, Pengunjung Mal di Jakarta Naik 50%

Ketua APPBI DPD DKI Jakarta Ellen Hidayat mengatakan besar lonjakan jumlah pengunjung berbeda-beda tergantung lokasi dari mal

oleh Septian Deny diperbarui 01 Jan 2016, 18:50 WIB
Diterbitkan 01 Jan 2016, 18:50 WIB
20151217-Pengunjung-Berbelanja-Smart Club-AY
Suasana di pusat perbelanjaan Smart Club di Tangerang, Banten, (16/12). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Jumlah pengunjung pusat perbelanjaan (mal) pada libur panjang tahun baru mengalami lonjakan yang signifikan. Pada hari pertama di 2016, jumlah pengunjung mal diperkirakan akan mengalami peningkatan hingga 50 persen dibandingkan normal.

Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) DPD DKI Jakarta, Ellen Hidayat mengatakan besar lonjakan jumlah pengunjung tersebut berbeda-beda tergantung lokasi dari mal. Menurut dia, jika sebuah mal terletak di dekat area pemukiman biasanya lonjakan pengunjungnya cukup siginifikan. Namun, jika mal tersebut berlokasi di sekitar gedung perkantoran, maka lonjakan pengunjungnya pun terbilang kecil bahkan ada yang menurun jika dibandingkan saat hari kerja.

"Tergantung lokasi mal-nya. Kalau mal-nya untuk leisure biasanya banyak dikunjungi, bisa naik 50 persen. Tapi kalau mal yang letaknya dekat dengan perkantoran karena kantornya sendiri libur mungkin tidak seramai biasanya. Tetapi kalau hari biasa yang justru ramai, pas sekarang mungkin agak landai," ujarnya di Jakarta, Jumat (1/1/2016).

Ellen memprediksi, lonjakan pengunjung mal ini masih akan berlangsung hingga akhir pekan. Hal ini karena masyarakat punya waktu yang panjang untuk menghabiskan waktunya bersama keluarga.

"Diprediksi sampai hari Minggu lonjakannya masih tinggi karena itu kan long weekend. Masyarakat manfaatkan libur panjang ini untuk keluarga, di Jakarta kalau tidak pergi keluar kota atau keluar negeri, ya mau kemana lagi kalau tidak ke mall. Bisa hari ini ke mall A, besok ke mall B," ungkapnya.

Lonjakan penunjung ini, lanjut Ellen tentunya akan memberi keuntungan bagi toko-toko yang ada di dalam mal tersebut, terutama bagi tenant-tenant yang menjual makan dan minuman. Dia memperkirakan, transaksi untuk segmen makanan dan minuman ini bisa melonjak hingga 40 persen dibandingkan hari normal.

"Kalau ke mal tidak mungkin tidak makan dan mungkin juga sekalian belanja. Untuk food and beverage akan meningkat karena biasanya pas liburan makan di luar, tenant-tenant makanan pasti ada lonjakan, itu bisa sampai 40 persen," tandasnya. (Dny/Zul)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya