Jokowi dan Presiden Korsel Akan Bahas 7 Nota Kesepahaman

Selain bertemu dengan Presiden Park Guen-hye, Jokowi juga akan bertatap muka dengan komunitas bisnis di Korsel.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 15 Mei 2016, 23:14 WIB
Diterbitkan 15 Mei 2016, 23:14 WIB
Silvanus Alvin/Liputan6.com
Jokowi saat tiba di Korsel (Silvanus Alvin/Liputan6.com)

Liputan6.com, Seoul - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar kunjungan kenegaraan ke Korea Selatan (Korsel). Rencananya, Presiden akan melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Korea Selatan Park Geun-hye, Senin (16/5/2016).

Pada pertemuan ini, keduanya akan membahas penguatan kerja sama di bidang ekonomi yang direalisasikan dalam tujuh nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU).

"Pertemuan bilateral dengan Presiden Park dan 7 MoU yang akan ditandatangani oleh menteri-menteri. Kemudian akan ada konferensi pers dan malamnya jamuan makan malam kenegaraan," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Seoul, Korea Selatan, Minggu (15/5/2016).

Adapun tujuh nota kesepahaman tersebut adalah mengenai kemaritiman, industri kreatif, antikorupsi, restorasi hutan gambut, teknologi pertahanan, kawasan ekonomi khusus, penelitian pengembangan energi, dan mineral untuk energi bersih.

Kunjungan ke Korsel merupakan jawaban atas undangan langsung Presiden Park Guen-hye. Direktur Asia Timur dan Pasifik Kementerian Luar Negeri Edi Yusup sebelumnya mengatakan, tidak hanya melakukan pertemuan antar pemerintah, Jokowi juga akan bertatap muka dengan komunitas bisnis di Korsel.

Presiden Jokowi memang dijadwalkan menghadiri forum bisnis. Hampir 450 pengusaha akan ikut serta hadir dalam forum itu. Kemudian, mantan Gubernur DKI Jakarta ini akan makan siang bersama perwakilan dari 20 perusahaan besar Korea Selatan.

"Ke-20 perusahaan sektornya macam-macam. Ada yang di garmen, alas kaki, energi, renewable energy, ada di creative industry, dan ada yang di-entertainment," tandas Retno. (Silvanus/Nrm)

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya