BPS: Mei 2016 Inflasi 0,24 Persen

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pada Mei 2016 terjadi inflasi sebesar 0,24 persen

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 01 Jun 2016, 11:21 WIB
Diterbitkan 01 Jun 2016, 11:21 WIB
20160105-Ilustrasi-Inflasi-iStock
Ilustrasi Inflasi (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pada Mei 2016 terjadi inflasi sebesar 0,24 persen. Kondisi ini berkebalikan dengan bulan sebelumnya atau pada April 2016 kemarin yang mencatatkan deflasi sebesar 0,45 persen.

Adapun tingkat inflasi untuk tahun kalender (Januari–Mei) 2016 tercatat sebesar 0,40 persen. Untuk tingkat inflasi dari tahun ke tahun (Mei 2016 terhadap Mei 2015) sebesar 3,33 persen. Sementara untuk komponen inti mengalami inflasi 0,23 persen, dan tingkat inflasi komponen inti tahun ke tahun 3,41 persen.

Kepala BPS Suryamin menjelaskan, dari 82 kota yang disurvei oleh BPS, terdapat 67 kota yang mengalami inflasi. "Sedangkan 15 kota mengalami deflasi," tutur dia di kantornya, Jakarta, Rabu (1/6/2016).

Suryamin mengatakan, inflasi tertinggi dialami oleh kota Pontianak sebesar 1,67 ppersen dan terendah si Singaraja dan Palangkaraya masing-masing 0,02 persen. Sementara deflasi terendah yaitu Sorong -0,92 persen.

Suryamin mengatakan, inflasi ini lebih rendah dibanding inflasi Mei 2015 yang mencapai 0,5 persen. Sedangkan bulan April 2016 terjadi deflasi.

"Kalau deflasi terus bisa bahaya. Ini menunjukkan daya beli nggak terganggu," tuturnya.

Berikut komoditas penyumbang inflasi:

Bahan makanan: 0,30 persen
Makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau: 0,58 persen
Sandang 0,44: persen
Transpor komunikasi, dan jasa keuangan: 0,21 persen
Kesehatan: 0,27 persen
Pendidikan rekreasi dan olahraga: 0,03 persen

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya