Sinyal Kenaikan Suku Bunga Bikin Harga Emas Tertekan

Emas berjangka ditutup di level terendah lebih dari tiga bulan pada hari Kamis sebagai konsensus untuk kenaikan suku bunga dalam waktu dekat

oleh Zulfi Suhendra diperbarui 03 Jun 2016, 06:40 WIB
Diterbitkan 03 Jun 2016, 06:40 WIB
Emas
Emas batangan. (Foto: Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta Emas berjangka ditutup di level terendah lebih dari tiga bulan pada hari Kamis sebagai konsensus untuk kenaikan suku bunga dalam waktu dekat. Ditambah komentar dari seorang pejabat Federal Reserve yang menekankan perlunya peningkatan tingkat awal.

Dallas Federal Reserve Bank Presiden Robert Kaplan menegaskan keyakinannya bahwa Fed harus bergerak cepat untuk menaikkan suku bunga karena ekonomi menunjukkan tanda-tanda pemulihan sementara inflasi mempercepat, menurut laporan Reuters.

Emas untuk pengiriman Juni jatuh US$ 2.10, atau 0,2 persen, untuk menetap di US$ 1.209,80 per ounce di Comex, penutupan terendah sejak 16 Februari.

"Harga emas tertekan oleh prospek dari rencana kenaikan suku bunga AS dan naiknya dolar. The Fed mengindikasikan bahwa mereka aka menaikkan suku bunga di Juni atau Juli jika data ekonomi membantu," tutur President konsultan keuangan Warwick Valley, Ken Ford dilansir dari Marketwatch, Jumat (3/6/2016).

Investor juga mengartikan keputusan dari Bank Sentral Eropa yang memutuskan untuk tetap pada kebijakan moneter meraka, dan berimbas pada naiknya dolar.

Kebijakan moneter yang lebih ketat cenderung bisa meningkatkan dolar AS dan mengurangi permintaan untuk emas yang dihargai dalam bentuk dolar. Suku bunga yang naik juga akan berimbas negatif pada emas, yang tidak menawarkan bunga.

Perak pengiriman Juli naik 10 sen atau 0,6 persen untuk menetap do harga US$ 16,03 per ounce.

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya