Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO) mampu meningkatkan produksi minyak dan gas bumi (migas). Dengan peningkatan tersebut, produksi minyak dan gas bumi PHE WMO melebihi target.
General Manager Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore Sri Budiyani mengatakan, perseroan melakukan berbagai upaya peningkatan kegiatan operasi. Dengan berbagai upaya tersebut, Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore mampu menahan laju penurunan produksi alamiah minyak dan gas bumi di Blok West Madura Offshore.Â
Baca Juga
Dalam hitungan  perseroan, seharusnya penurunan produksialamian blok tersebut mencapai 50 persen, tetapi dengan berbagai upaya maka penurunannya dapat ditekan menjadi 10 persen sampai semester I 2016.
Advertisement
Baca Juga
Beberapa upaya yang dilakukan oleh Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore adalah mengolah kajian teknis operasi dan simulasi permukaan dan bawah permukaan sehingga mampu meningkatkan produktivitas.Â
"Dengan catatan tersebut, PHE WMO berhasil menahan laju penurunan alamiah di blok WMO menjadi sekitar 20 persen per tahun di tahun 2016, biasanya laju penurunan produksi alamiah mencapai 50 persen per tahun," kata Sri, di Jakarta, Selasa (22/6/2016).
Sri melanjutkan, berbagai kegiatan untuk mempertahankan dan meningkatkan laju produksi minyak dan gas bumi pada 2016 dilakukan, antara lain melalui pekerjaan wellwork dan optimalisasi produksi yang berhasil menambah sekitar 1.183 barel per hari (‎bph) dan 18,2 juta kaki kubik (MMSCFD).
Sampai dengan Mei 2016, PHE WMO berhasil membukukan catatan produksi minyak sebesar 10.411 bph atau 111.9 persen dari target migas PHE WMO yang ditetapkan SKK Migas dalam Work Program dan Budget (WP&B) Revisi 2016 sebesar 9300 bph dan 105,735 MMSCFD atau 103 persen dari target WP&B Revisi 2016‎‎ sebesar 102,2 MMSCFD.
Sedangkan pada 2015 PHE ONWJ telah membukukan produksi minyak dan gas bumi tahun 2015 sebesar 13.453 bpH dan 103,84juta MMSCFD.Â