Priceza dan Hubert Burda Media Jalin Kemitraan Jangka Panjang

Melalui kemitraan dengan Hubert Burda Media, Priceza ingin menjadi Shopping Search Engine teratas di Asia Tenggara.

oleh Liputan6 pada 29 Sep 2016, 12:07 WIB
Diperbarui 17 Okt 2016, 18:28 WIB
Priceza dan Hubert Burda Media Jalin Kemitraan Jangka Panjang
Melalui kemitraan dengan Hubert Burda Media, Priceza ingin menjadi Shopping Search Engine teratas di Asia Tenggara.

Liputan6.com, Jakarta Asia Tenggara memiliki potensi menjadi pasar e-commerce terbesar di dunia. Persentase transaksi belanja online-nya saja mencapai 1 persen dari pasar ritel pada tahun 2015, pencapaian ini mengikuti jejak Tiongkok dan Amerika Serikat.

Menurut survei konsumen secara digital yang dilakukan Bain di Asia Tenggara pada November tahun 2015, beberapa kategori e-commerce di seluruh wilayah di Asia Tenggara telah menunjukkan tren positif. Sebagai contoh, 24% produk pakaian dan 18% produk travelling dibeli secara online.

Terlepas dari kemajuan e-commerce dan teknologi, Asia Tenggara menghadapi banyak tantangan, dari keragaman bahasa dan etnis, peraturan dan logistik di masing-masing negara.

Untuk mewujudkan ekosistem ritel di Asia Tenggara yang transparan, terkoneksi dan lebih maju yang akhirnya membuat persaingan pasar menjadi sempurna dan menguntungkan konsumen, Priceza start-up asal Thailand menjalin kemitraan jangka panjang dengan Hubert Burda Media, sebuah perusahaan media internasional asal Jerman yang telah memiliki berbagai merek dagang terkemuka dan beberapa anak perusahaan.

Priceza sendiri merupakan mesin pencari belanja online yang didirikan tahun 2010 di Thailand oleh tiga ahli dibidang komputer yang bertujuan untuk memperkuat pasar belanja online di wilayah Asia Tenggara.

CEO dan pendiri Priceza, Thanawat Malabuppha menjelaskan bahwa pasar e-commerce di Asia Tenggara memiliki potensi yang sangat besar. Tahun 2016 ini, pasar e-commerce tumbuh sebesar 32% dari tahun 2015, dengan nilai pada tahun 2015 sudah mencapai 835 milyar dollar Amerika.

Diperkirakan setiap tahunnya akan tumbuh mencapai 50% dan di tahun 2020 pasar e-commerce diprediksi mencapai nilai 130 miliar dollar Amerika, Asia Tenggara akan berada di posisi ketiga di belakang Cina dan India.

Priceza saat ini telah beroperasi di 6 negara mulai dari Thailand, Indonesia, Vietnam, Singapura, Malaysia dan Filipina. Indonesia sendiri menjadi salah satu negara yang paling cepat pertumbuhannya dengan menyumbang 4,5 juta pengunjung setiap bulannya atau tumbuh 300% dari 2015.

"Tim Priceza terdiri dari 60 tenaga ahli di bidang teknologi dan digital yang berasal berbagai negara, yang bekerjasama untuk membantu konsumen membuat keputusan cerdas ketika berbelanja online. Sebagai e-commerce lokal, tujuan kami tidak hanya memperluas pasar melainkan meningkatkan database dan informasi belanja," kata Thanawat Malabuppha.

Dengan kata lain, beberapa platform belanja online di Asia Tenggara dapat ditemukan di Priceza dan konsumen dapat membandingkan harga produk yang ditawarkan, ulasan dan penilaian beberapa produk.

Di usianya yang ke-7, Priceza yang didukung oleh investor strategis global Hubert Burda Media, menetapkan tonggak sejarah baru sebagai perusahaan teknologi internasional yang kuat. Kemitraan jangka panjang ini mempunyai tujuan menjadikan Priceza untuk menjadi Shopping Search Engine teratas di Asia Tenggara. Selengkapnya tentang kemitraan ini bisa dilihat di sini.

Tahun 2015, Priceza meraih dua penghargaan prestisius yakni Winner of Asia-Pacific ICT Alliance Awards 2015 dan Winner of Thailand ICT Award (TICTA) 2015. Dua penghargaan yang semakin memperlihatkan eksistensi Priceza sebagai salah satu Shopping Search Engine terdepan.

Sumber data: Bain Southeast Asia Digital Consumer Survey, November 2015 (n=6.278): Bain Analysis.

(Adv)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya