RI Jajaki Kerjasama Industri Pertahanan dengan Ceko

Ceko dinilai sebagai salah satu negara dengan ‎industri pertahanan yang kuat.

oleh Septian Deny diperbarui 07 Okt 2016, 20:05 WIB
Diterbitkan 07 Okt 2016, 20:05 WIB
20160609- Produk Baru Pindad-Senjata Api-Jakarta- Angga Yuniar
Produk baru buatan Pindad dipamerkan di Kemenhan, Kamis (9/6). Senjata baru tersebut Senapan Serbu SS3, Senapan Serbu SS2 subsonic 5,66mm, Sub Machine Gun PM3 dan Pistol G2 Premium. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyatakan Indonesia akan menjajaki kerja sama dengan Ceko di sektor industri pertahanan. Ceko dinilai sebagai salah satu negara dengan ‎industri pertahanan yang kuat.

"Karena mereka kuat di industri permesinan dan pertahanan," ujar dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (7/10/2016).

Airlangga mengungkapkan, pada awal November 2016, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu akan melakukan pertemuan dengan Menteri Pertahanan Ceko. Rencananya pertemuan tersebut dihadiri juga Menteri Perindustrian dan Menteri Perdagangan kedua negara.


“Kedatangan mereka juga dalam rangka menghadiri pameran Indo Defence Expo & Forum. Nanti di bilateral meeting akan dibahas lebih dalam lagi,” kata dia.

Airlangga menyatakan, Kemenperin akan mengkaji kebutuhan apa saja di industri pertahanan yang berpotensi dilakukan kerja sama dengan negara tersebut.

"Alat pertahanan kan banyak, seperti alat persenjataan, alat tempur, dan amunisi. Tapi nanti kita lihat, apa yang juga bisa dikerjasamakan dengan PT Pindad," ungkap dia.

Menurut Airlangga, kemampuan industri pertahanan dalam negeri di bidang alat utama sistem persenjataan (alutsista) memiliki prospek cukup baik. Misalnya, PT Pindad (Persero) telah mumpuni dalam merancang dan membuat kendaraan tempur, persenjataan, dan amunisi.

Selain itu, berkembangnya industri pertahanan diyakini bakal memacu industri terkait lainnya seperti komponen dan baja. Begitu pula dengan industri baja baik hulu hingga hilir termasuk stainless steel yang akan terserap dalam proses produksi.

"Di samping itu, penguatan alutsista pertahanan nasional semakin dipacu melalui penelitian, pengembangan dan rekayasa (litbangyasa) melalui kerja sama antara Kementerian Perindustrian dan Tentara Nasional Indonesia," tandas dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya