Liputan6.com, Jakarta Saat baru memasuki dunia kerja, Anda pasti mengharapkan mendapat gaji lumayan bahkan besar.
Meskipun faktanya, saat Anda mendapatkan gaji standar, akan berdalih hal itu tidak menjadi masalah dengan alasan untuk mencari pengalaman.
Baca Juga
Tapi kalau setelah dua tahun gaji tidak kunjung naik, Anda mungkin harus berpikir ulang. Karena biasanya perusahaan akan menaikkan gaji setelah masa percobaan selama tiga bulan. Ada juga yang menaikkan setelah satu tahun.
Advertisement
Sebelum menyalahkan perusahaan tempat Anda bekerja, coba evaluasi diri sendiri. Mungkin penyebab rendahnya gaji adalah diri sendiri. Berikut empat alasan Anda tidak kunjung naik gaji, melansir dalam laman Cekaja.com, Senin (24/10/206).
1. Gender
Tentu saja Anda tidak bisa menyalahkan diri sendiri karena hal ini. Tapi sekedar informasi, hal diskriminatif karena permasalahan gender masih berlaku hingga saat ini.
Studi yang dilakukan brainiacs di Pasycale.com mengungkap bahwa para wanita cenderung tidak mendapatkan kenaikan gaji bahkan ketika mereka sudah memiliki gelar MBA sekalipun.
Penelitian ini mengungkapkan bahwa 21 persen wanita yang memiliki gelar MBA tidak mendapatkan kenaikan gaji sama sekali walaupun mereka memintanya.
Sementara, pria dengan gelar MBA yang tidak mendapatkan kenaikan gaji hanya sebesar 10 persen saja. Tidak adil ya?
2. Anda sungkan meminta kenaikan
Apabila Anda sudah bekerja cukup lama di sebuah perusahaan, merupakan karyawan berprestasi, atau memiliki kontribusi yang signifikan terhadap kinerja perusahaan, maka tidak ada salahnya meminta kenaikan gaji.
Memang, mengajukan permintaan naik gaji menimbulkan rasa sungkan. Sama menegangkannya dengan saat wawancara kerja dulu, Anda mungkin akan mendapat pertanyaan mengapa berhak mendapatkan gaji lebih.
Menurut sebuah poling yang dilakukan di Amerika, sebanyak 43 persen orang mengakui bahwa mereka tidak pernah meminta kenaikan gaji selama bekerja.
Mungkin hal ini juga terjadi kepada dirimu. Ada usaha, ada hasil. Untuk memperoleh gaji lebih tinggi, Anda harus sedikit lebih berani dalam memperjuangkan hak. Terlebih bila kinerja dan performa memberikan kontribusi besar terhadap perusahaan.
3. Kurang menjual potensi
3. Kurang menjual potensi
Kemungkinan permintaan gaji ditolak tentu saja ada. Ini kalau Anda hanya melakukan pembicaraan atau negosiasi gaji yang datar. Saat bernegosiasi, Anda kurang menunjukkan kalau berhak mendapat bayaran lebih.
Sedikit menjual potensi dengan disertai alasan rasional merupakan senjata agar permintaan Anda dikabulkan. Lagi-lagi jangan ciut sebelum berjuang selama Anda memang pantas.
4. Takut tidak mendapat pekerjaan
Kalau hal yang satu ini sering terjadi dalam wawancara kerja. Seringkali fresh graduate tidak berani mengajukan angka tinggi ketika diberi kesempatan negosiasi gaji.
Alasannya sederhana, yaitu takut tidak mendapat pekerjaan yang dilamar. Takutnya perusahaan lebih memilih orang lain dengan kemampuan sama namun meminta gaji lebih rendah.
Padahal prasangka ini tidak selalu benar. Seringkali dalam negosiasi gaji, pihak rekrutmen justru akan menilai sebagaimana besar Anda menghargai diri dan potensi yang dimiliki.
Â
Advertisement