Liputan6.com, Jakarta - PT Total E&P Indonesia belum memberikan kepastian untuk kembali berpartisipasi mengelola Blok Mahakam, setelah masa kontraknya habis pada Desember 2018.
Presiden Direktur PT Total E&P Indonesia Hardy Pramono mengatakan, saat ini Total masih membahas keterlibatan kembali di Blok Mahakam bersama PT Pertamina (Persero) sebagai operator berikutnya, setelah masa kontrak habis.
"Partisipasi 30 persen sedang kami bahas terus dengan Pertamina," kata Hardy, di Kantor Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Jakarta, Selasa (25/10/2016).
Baca Juga
Hardy menuturkan, prioritas Total saat ini melakukan proses alih kelola Blok Mahakam berjalan dengan baik, agar produksi minyak dan gas bumi (migas) Mahakam tidak turun tajam.
"Paling prioritas mengamankan produksi terutama alih kelola dengan Pertamina menjaga decline seminim mungkin," ucap Hardy.
Hardy mengungkapkan, meski dalam masa transisi, Total tetap akan melakukan pengeboran enam sumur pada 2017, seiring dengan Pertamina yang melakukan pengeboran 19 sumur.
"Alih kelola hal penting menuju Januari 2018, masih dibicarakan (keterlibatan kembali Total di Mahakam, tapi ini bukan prioritas," tutur Hardy.
Advertisement