RI Cetak Surplus Neraca Perdagangan US$ 1,21 Miliar pada Oktober

BPS berharap nilai ekspor membaik seiring ada peningkatan harga batu bara, cpo, kendaraan dan pakaian.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 15 Nov 2016, 11:47 WIB
Diterbitkan 15 Nov 2016, 11:47 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan surplus neraca perdagangan Indonesia di Oktober 2016 sebesar US$‎ 1,21 miliar. Jumlah ini turun sedikit dari realisasi neraca dagang di bulan sebelumnya US$ 1,22 miliar.

Kepala BPS Suhariyanto atau yang akrab disapa Kecuk menyatakan, nilai ekspor Indonesia di bulan kesepuluh ini sebesar US$ 12,68  miliar atau lebih besar dibanding realisasi impor yang sebesar US$ 11,47  miliar.

"Jadi surplus neraca perdagangan Indonesia di Oktober 2016 sebesar US$1,21 miliar," ucap Kecuk saat Rilis Neraca Perdagangan Oktober 2016 di Kantor BPS, Jakarta, Selasa (15/11/2016).

Rinciannya, dari kinerja neraca perdagangan migas masih defisit US$  503,2 juta, sementara non migas surplus US$ 1,71 miliar‎. Jadi ada surplus neraca perdagangan di Oktober ini sebesar US$  1,21 miliar.

Sementara itu, kata Kecuk, total kinerja ekspor Indonesia sepanjang Januari-Oktober ini sebesar US$ 117,09 miliar atau turun 8,04 persen (Yoy) dan impor US$ 110,17 miliar atau terkontraksi 7,50 persen dibanding periode yang sama 2015.

"Total surplus neraca perdagangan di periode sepuluh bulan ini US$ 6,93 miliar. Kinerja neraca perdagangan migas defisit US$ 4,58 miliar dan non migas surplus US$ 11,50 miliar," ujar dia.

Kecuk berharap, tiga bulan ke depan, nilai ekspor terus membaik. "Sudah ada pemulihan ditunjukkan dengan peningkatan harga batu bara, CPO, kendaraan, pakaian, dan barang lainnya," kata dia.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya