Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan surplus neraca perdagangan Indonesia di Oktober 2016 sebesar US$‎ 1,21 miliar. Jumlah ini turun sedikit dari realisasi neraca dagang di bulan sebelumnya US$ 1,22 miliar.
Kepala BPS Suhariyanto atau yang akrab disapa Kecuk menyatakan, nilai ekspor Indonesia di bulan kesepuluh ini sebesar US$ 12,68Â miliar atau lebih besar dibanding realisasi impor yang sebesar US$ 11,47Â miliar.
"Jadi surplus neraca perdagangan Indonesia di Oktober 2016 sebesar US$1,21 miliar," ucap Kecuk saat Rilis Neraca Perdagangan Oktober 2016 di Kantor BPS, Jakarta, Selasa (15/11/2016).
Baca Juga
Rinciannya, dari kinerja neraca perdagangan migas masih defisit US$ 503,2 juta, sementara non migas surplus US$ 1,71 miliar‎. Jadi ada surplus neraca perdagangan di Oktober ini sebesar US$ 1,21 miliar.
Sementara itu, kata Kecuk, total kinerja ekspor Indonesia sepanjang Januari-Oktober ini sebesar US$ 117,09 miliar atau turun 8,04 persen (Yoy) dan impor US$ 110,17 miliar atau terkontraksi 7,50 persen dibanding periode yang sama 2015.
"Total surplus neraca perdagangan di periode sepuluh bulan ini US$ 6,93 miliar. Kinerja neraca perdagangan migas defisit US$ 4,58 miliar dan non migas surplus US$ 11,50 miliar," ujar dia.
Kecuk berharap, tiga bulan ke depan, nilai ekspor terus membaik. "Sudah ada pemulihan ditunjukkan dengan peningkatan harga batu bara, CPO, kendaraan, pakaian, dan barang lainnya," kata dia.
Advertisement