Liputan6.com, Jakarta Program Indonesia mengurangi penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan mencampurkan biodiesel dengan solar sebesar 20 persen (B20), dinalai telah berhasil. Bahkan negara tetangga Malaysia berkeinginan mencontek program Indonesia tersebut.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengatakan, keinginan Malaysia meniru program biofuel Indonesia disampaikan langsung Menteri Energi Malaysia.
"Biofuel, Menteri Energi Malaysia menanyakan ke saya," kata Jonan, di kawasan Kuningan Jakarta, Rabu (21/12/2016).
Advertisement
Baca Juga
Menurut Jonan, Malaysia tertarik meniru keberhasilan Indonesia menerapkan program campuran biodiesel yang berasal dari minyak kelapa sawit dengan solar. Indonesia sudah menerapkan kebijakan ini sejak beberapa tahun lalu.
"Menanyakan biofuel campuran bahan bakar untuk kendaraan, mereka mau juga rencannya," ungkap Jonan.
Jonan menuturkan, pemanfaatan Bahan Bakar Nabati (BBN) yang masuk dalam Energi Baru Terbarukan (EBT) tersebut mencapai 3,3 juta kilo liter (kl) pada 2016, meningkat 152 persen dari penyerapan biodiesel pada 2015 sebesar 0,91 juta KL.
"Sedangkan pada tahun 2017 pemanfaatan BBN ditargetkan sebesar 4,6 juta KL," tutur Jonan.
Adapun kondisi energi nasional saat ini, ungkap dia, sebesar 94 persen berasal dari fosil yang semakin berkurang keberadaannya dan juga terbukti sebagai faktor penting terjadinya perubahan iklim.
Kepedulian terhadap kebutuhan energi dan lingkungan itu pula yang mendorong pemerintah menerapkan kebijakan Konservasi Energi dalam bentuk peningkatan efisiensi penggunaan energi baik di sisi penyediaan maupun di sisi kebutuhan, sektor industri, transportasi, rumah tangga dan komersial. (Pew/Nrm)