Simpang Susun Semanggi Bakal Urai Kemacetan Hingga 40 Persen

Proyek Simpang Susun Semanggi menggunakan teknologi jembatan tercanggih saat ini.

oleh Septian Deny diperbarui 23 Feb 2017, 13:17 WIB
Diterbitkan 23 Feb 2017, 13:17 WIB
20170121-Proyek-Jalan-Layang-Simpang-Susun-Semanggi-Segara-Rampung-Jakarta-FF
Pekerja menyelesaikan proyek jalan layang Simpang Susun Semanggi, Jakarta, Sabtu (21/1). Pembangunan tersebut merupakan salah satu upaya untuk mengurai kemacetan di kawasan ini, proyek dijadwalkan selesai pada Agustus 2017. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Proyek simpang susun Semanggi ditargetkan selesai pada Juli 2017. Proyek dengan investasi senilai Rp 360 miliar tersebut menggunakan teknologi jembatan tercanggih saat ini.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap, keberadaan simpang susun ini mampu mengurai kemacetan yang terjadi di sekitar wilayah Semanggi hingga 40 persen.

‎"Memang belum menyelesaikan, tapi ini antara 30 persen sampai 40 persen kemacetan di sekitar ini bisa kita selesaikan karena dari misalnya Grogol, Soekarno-Hatta bisa langsung muter. Ya nanti kalu sudah selesai kita rasakan," ujar dia di Semanggi, Jakarta, Kamis (23/2/2017).

Jokowi mengungkapkan, selama ini wilayah Semanggi menjadi titik pertemuan arus kendaraan dari berbagai arah. Akibatnya, di wilayah tersebut sering terjadi kemacetan baik pagi, sore hingga malam hari.

"Ini jadi salah satu solusi jadi kemacetan di Semanggi yang sudah bertahun-tahun kita rasakan baik pagi maupun sore dan malam. Karena ini dari semua ruas jalan masuknya ke titik sentra di Semanggi ini," dia menjelaskan.

Selain itu, lanjut dia, pembangunan simpang susun ini tidak mengubah bentuk dari jembatan Semanggi yang telah dibangun puluhan tahun lalu. Dengan demikian, pembangunan ini tetap memperhatikan faktor sejarah dari proyek infrastruktur tersebut.

"Dan juga tidak mengubah karakter kesejarahan dari jembatan Semanggi yang sudah melegenda," tandas dia. (Dny/Nrm)


POPULER

Berita Terkini Selengkapnya