Tax Amnesty Pacu Pertumbuhan Properti Tahun Ini

Masyarakat dinilai akan memilih properti untuk meraih keuntungan ketimbang komoditas.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 15 Mar 2017, 17:00 WIB
Diterbitkan 15 Mar 2017, 17:00 WIB
20160908-Properti-Jakarta-AY
Sebuah maket perumahan di tampilkan di pameran properti di Jakarta, Kamis (8/9). Penurunan DP KPR rumah kedua dan ketiga juga turun masing-masing menjadi 20% dan 25%. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Sektor properti diperkirakan membaik tahun ini. Salah satunya ditopang oleh Program Pengampunan Pajak atau tax amnesty.

Country Manager Rumah.com Wasudewan mengatakan, dana tax amnesty akan masuk sektor properti. Namun, peralihan ini tak terjadi secara instan. Setidaknya, dia bilang butuh waktu sekitar 6 bulan.

"Dari timing tax amnesty ke hasil atau progress ada time leg. Seberapa jauh, seberapa lama ini yang kita prediksi butuh waktu 6 bulan sampai akhirnya terealisasi dalam bentuk pertumbuhan bisnis properti," kata dia di Hotel Fairmont Jakarta, Rabu (15/3/2017).

Pertumbuhan properti sejalan dengan pertumbuhan ekonomi nasional. Sebagaimana diketahui, pertumbuhan ekonomi nasional diperkirakan 5,1 persen.

Wasudewan menuturkan, pertumbuhan ekonomi tahun ini masih mengandalkan sektor konsumsi. Lantaran harga komoditas belum menunjukan arah perbaikan.

Dia mengatakan, masyarakat akan memilih properti untuk meraih keuntungan ketimbang mengandalkan sektor ekspor-impor khususnya komoditas. Ini akan memicu pertumbuhan bisnis properti.

"Kalau kita lihat dengan pertumbuhan ekonomi 5,1 persen, tentunya sebagian akan terjadi dari konsumsi dalam negeri. Sama seperti tahun lalu ketika harga minyak jatuh tak bisa terlalu berharap nilai ekpor tinggi. Jadi yang bisa kita andalkan kontrol bagaimana konsumsi dalam negeri tinggi. Salah satu konsumsi properti," ujar dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya