PLN: Seluruh Desa di Bangka Belitung Sudah Terang Benderang

Bangka Belitung merupakan provinsi tercepat di Pulau Sumatera yang sudah mengalirkan listrik ke seluruh desa.

oleh Nurseffi Dwi Wahyuni diperbarui 30 Mar 2017, 17:02 WIB
Diterbitkan 30 Mar 2017, 17:02 WIB
General Manager PLN Wilayah Bangka Belitung, Susiana Mutia dalam Tasyakuran 100 Persen Desa Berlistrik dan  Ground Breaking PLTD Tersebar di Pulau Sumedang, Belitung, Kamis (30/3/2017).
General Manager PLN Wilayah Bangka Belitung, Susiana Mutia dalam Tasyakuran 100 Persen Desa Berlistrik dan Ground Breaking PLTD Tersebar di Pulau Sumedang, Belitung, Kamis (30/3/2017).

Liputan6.com, Jakarta PT PLN (Persero) menyatakan seluruh desa yang berada di wilayah Bangka Belitung kini telah teraliri listrik. Pulau Sumedang adalah desa terakhir yang mendapatkan pasokan listrik dari PLN.

General Manager PLN Wilayah Bangka Belitung, Susiana Mutia, total desa yang ada di Bangka Belitung mencapai 381 desa.

"Alhamdulillah, kini 100 persen desa sudah berlistrik. Semua bisa terwujud berkat dukungan pemerintah daerah setempat," ungkap Susi dalam Tasyakuran 100 Persen Desa Berlistrik dan  Ground Breaking PLTD Tersebar di Pulau Sumedang, Belitung, Kamis (30/3/2017).

Susi berharap kehadiran  listrik di desa-desa bisa membantu aktivitas warga desa sehingga bisa menggerakkan ekonomi desa.

"Putra-putri jadi bisa belajar di malam hari. Bapak Ibu juga bisa mengembangkan usaha rumahan di Pulau Sumedang dan semoga hasil tangkapan ikan bisa punya nilai lebih," ungkap dia.

Wakil Bupati Belitung, Erwandi A Rani mengapresiasi langkah PLN dalam mempercepat program listrik pedesaan.

Menurut dia, Bangka Belitung merupakan provinsi tercepat di Pulau Sumatera yang sudah  mengalirkan listrik ke seluruh desa di wilayah tersebut.

"Kita bersyukur 100 persen desa sudah terlistriki. Ini adalah bukti kesungguhan PLN untuk mempercepat kelistrikan di Bangka Belitung," tuturnya.

Kepala Desa Pulau Sumedang, Samsir menyambut gembira aliran listrik dari PLN. Akhirnya penantian panjang warga Pulau Sumedang untuk nikmati listrik bisa terwujud. 

"Kegembiraan kami tidak bisa diungkapkan kata-kata. Pulau Sumedang paling terpencil dan paling jauh tapi kami masih diperhatikan," ujar dia.

Dia bercerita selama ini selama belum mendapatkan pasokan listrik PLN, warga harus merogoh kocek dalam-dalam agar bisa menikmati listrik.

Dengan pasokan listrik dari PLN, warga kini bisa lebih berhemat. "Dulu kami menghabiskan uang Rp 100 ribu untuk satu bohlam dan itu punya hanya tiga jam," terangnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya