Wapres JK: Kongres Ekonomi Umat Perlu Realisasi Agar Bermanfaat

Wapres Jusuf Kalla mengajak semua pihak agar berbuat baik bagaimana menciptakan pertumbuhan ekonomi.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 24 Apr 2017, 16:00 WIB
Diterbitkan 24 Apr 2017, 16:00 WIB
Wapres Jusuf Kalla
Wapres Jusuf Kalla menyampaikan keterangan saat perdagangan saham 2017 Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Selasa (3/1). inerja IHSG terbaik nomor 5 di dunia dan nomor 2 di Asia Pasifik. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah menjadikan Kongres Ekonomi Umat yang diselenggarakan Majelis Ulama Indonesia (MUI) wadah mengurangi ketimpangan sosial yang saat ini‎ masih membayangi ekonomi Indonesia.

Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengatakan, sebuah negara jika tidak terjadi keseimbangan akan menghadapi masalah besar. Oleh karena itu, pemerintah mencari langkah-langkah untuk menciptakan keseimbangan. Salah satunya, didapat dari Kongres Ekonomi Umat.

"Kongres ini merupakan niat yang tentu akan ditindaklanjuti dengan perbuatan. Karena niat tanpa dilaksanakan tidaklah memberikan manfaat yang besar," kata JK, saat menghadiri penutupan Kongres Ekonomi Umat Islam Majlis Ulama Indonesia (MUI), di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Senin (24/4/2017).

JK menuturkan,‎ pertumbuhan ekonomi Indonesia yang sudah menunjukan perbaikan, tetapi tidak menciptakan keseimbangan pada kalangan masyarakat dan pengusaha. Kondisi tersebut akan menjadi masalah besar kalau tidak diantisipasi dengan menciptakan keseimbangan.

"‎Karena itu maka harus berusaha semua pihak. Seluruh bangsa ini harus berbuat yang baik. Bagaimana ekonomi tumbuh dan dinikmati bersama," ucap JK.

Jusuf Kalla memberi contoh, di Arab Saudi ketimpangan menciptakan gejolak keamanan, sehingga‎ terjadi konflik Arab Springs. Kondisi tersebut harus diwaspadai agar tidak terjadi di Indonesia.

"Banyak kekhawatiran, banyak kenyataan, karena itu tentu harus cari langkah-langkah yang baik untuk mengatasi hal-hal seperti ini," tutur Kalla.

 

 

 

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya