Liputan6.com, Jakarta PT PLN (Persero) mengurai permasalahan pembangunan [pembangkit listrik ](pembangkit listrik "")yang mandek di wilayah Kalimantan Bagian Tengah. Hal ini bertujuan membuat pasokan listrik di wilayah tersebut semakin handal.
General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Tengah Dendi Kusumawardana mengatakan, di wilayah Kalimantan Bagian Tengah terdapat empat unit Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang pembangunannya mandek .
Baca Juga
Advertisement
Keempatnya yaitu Buntok, Kuala Pambuang, Samit dan Kota Baru. "PLTU mangkrak di sini ada empat," kata Dendi, di Jakarta, Selasa (25/4/2017).
Menurut Dendi, PLN kemudian mengurai permasalahan pembangkit listrik mangkrak tersebut. Hasilnya, solusi untuk mengatasinya dengan membatalkan pembangunan pembangkit, tetapi menggantinya dengan membangun Gardu Induk (GI) pada wilayah Buntok dan menarik transmisi untuk wilayah Pambuang.
Dengan begitu, masyarakat di wilayah tersebut tetap bisa menikmati listrik, meski pembangunan pembangkit dibatalkan PLN.
"Buntok kita nggak bangun lagi ada GI, Kuala Pambuang kita tarik transmisi," tutur Dendi.
Menurut dia, dari empat pembangkit mangkrak di wilayahnya, ada dua pembangkit yang pembangunannya berlanjut Yaitu, PLTU Sampit berkapasitas 2X25 Mega Watt (MW) dan PLTU Kota Baru berkapasitas 2X7 MW. Saat ini proses pembangunan pembangkit tersebut masih menunggu perhitungan biaya ulang.
"Fokus Kota Baru dan Sampit, arahanya kita hitung biaya untuk menyelesaikan ini, PLTU sampit 2X25 MW dan PLTU Kota Baru 2x7 MW," dia menandaskan.