Bangun Halmahera Tengah, Kementerian PUPR Anggarkan Rp 263 Miliar

Pembangunan jalan di wilayah timur Indonesia tidak hanya untuk konektivitas, namun juga untuk mengurangi biaya angkut logistik.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 08 Mei 2017, 10:30 WIB
Diterbitkan 08 Mei 2017, 10:30 WIB
Jokowi Kunjungan ke Halmahera Tengah
Persiapan pemerintah Halmahera Tengah menyambut kedatangan Presiden Jokowi. (Liputan6.com/Hairi Hiar)

Liputan6.com, Jakarta Melalui pembangunan berbagai infrastruktur, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mendukung percepatan pemerataan ekonomi dan mengurangi kesenjangan antar wilayah di Indonesia.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pelaksanaan pembangunan infrastruktur tahun 2017 menjadi salah satu tumpuan pencapaian target pertumbuhan ekonomi dan pemerataan kesejahteraan secara nasional.

Salah satu kabupaten di Indonesia bagian timur yang gencar dalam pembangunan infrastruktur PUPR adalah Kabupaten Halmahera Tengah, Provinsi Maluku Utara.

Pembangunan infrastruktur yang dialokasikan tahun 2017 oleh Kementerian PUPR di Kabupaten Halmahera Tengah mencapai Rp 263,53 miliar. Dana tersebut terbagi atas infrastruktur untuk peningkatan konektivitas antar wilayah Rp 173,72 miliar, permukiman dan air minum Rp 17,45 miliar dan perumahan sebesar Rp 72,36 miliar.

Salah satu proyek prioritas untuk memperlancar arus lalu lintas adalah pembangunan Jalan Weda-Sagea dengan nilai kontrak sebesar Rp 51,51 miliar.

“Pembangunan jalan di wilayah timur Indonesia tidak hanya untuk konektivitas, namun juga untuk mengurangi biaya angkut logistik,” kata Menteri Basuki dalam keterangannya, Senin (8/5/2017).

Jalan Weda-Sagea mulai dibangun pada tahun 2016 dan kemajuan fisik sudah terbangun sepanjang 18,14 km dari target total panjang ruas 60,80 km dengan lebar jalan yang dibangun sebesar 5,5 km dan ditargetkan selesai pada 2018.

Kementerian PUPR juga tengah membangun ruas Jalan Sagea-Patani sepanjang 89,70 km yang telah dimulai pada 2016. Berdasarkan laporan, saat ini pada 2016 telah ditangani pembangunan jalan ruas tersebut sepanjang 12 km dengan nilai kontrak Rp 42,53 miliar dan pada 2017 ditargetkan penanganan ruas jalan tersebut bertambah 15 km dengan nilai kontrak Rp 55,46 miliar.

Ruas jalan lain yang juga tengah dibangun di Kabupaten Halmahera Tengah yakni ruas Payahe-Weda(21,83 km) dengan alokasi dana Rp,19,49 miliar dan ruas Weda–Mafa(50 km) dengan alokasi dana Rp138 miliar.

Selanjutnya untuk menjaga kualitas jalan, Kementerian PUPR juga mengalokasikan dana untuk pemeliharaan jalan sepanjang 147 km sebesar Rp 754 juta. Pemeliharaan rutin jalan tersebut diantaranya dilakukan pada ruas Jalan Weda-Sagea-Patani(123 km), Jalan P. Gebe(5 km), Ruas Jalan Bandara Gebe-Umera (12 km), Ruas Jalan Weda-Sagea (7 km).

Di samping membangun jalan untuk peningkatan konektivitas, Kementerian PUPR juga tengah membangun Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) dengan kapasitas 5 liter per detiks sejak 2016 lalu yang terbagi di beberapa daerah diantaranya di Kelurahan Elfanun, Kapaelo, Kacepi, Yam dan Sanafi Mamin dengan total anggaran sebesar Rp7,66 miliar. Fasilitas SPAM tersebut bertujuan untuk memberikan pelayanan air minum kepada masyarakat miskin yang belum terlayani air minum sebanyak 800 sambungan rumah (SR).

Selanjutnya pada tahun ini tengah dibangun fasiltas SPAM di Kota Weda, Ibukota Kabupaten Halmahera Tengah dengan kapasitas 1,5 liter per detik. Saat ini progres fisik pembangunannya mencapai 72 persen dengan total anggaran Rp8,1 miliar yang diproyeksikan untuk melayani 1.000 SR.

Kementerian PUPR saat ini juga tengah merehabilitasi Bendung Wai untuk mengembalikan fungsi sistem layanan irigasi untuk memenuhi persawahan beririgasi teknis seluas 780 Ha pada Daerah Irigasi (D.I.) Wairoro di Kabupaten Halmahera Tengah dengan total anggaran Rp. 32,76 miliar.

Sementara itu, untuk memenuhi kebutuhan rumah nelayan, Kementerian PUPR juga telah membangun Rumah Khusus Nelayan di Desa Dif, Dusun Kipai, Kec. Patani Utara dengan total anggaran Rp 11,35 miliar. Rumah khusus nelayan ini terdiri dari 50 unit rumah tipe 36. Saat ini progress pembangunannya sudah mencapai 46 persen. Paket pembangunan rumah khusus ini sudah dilengkapi dengan jalan lingkungan, drainase lingkungan, penyambungan listrik (PLN) dan penyediaan sumber air bersih di setiap rumah. (Yas/Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya