Harta Miliarder Ini Merosot Akibat Pemilu Inggris

Miliarder ini harus rela nilai sahamnya merosot bersamaan dengaan melemahnya mata uang inggris pound sterling.

oleh Vina A Muliana diperbarui 10 Jun 2017, 21:00 WIB
Diterbitkan 10 Jun 2017, 21:00 WIB
Li Ka-shing
(Foto: business insider)

Liputan6.com, Jakarta - Salah satu miliarder di Asia, Li Ka-Shing mendapat kerugian besar akibat hasil pemilihan umum yang baru diselenggarakan di Inggris. Bos dari CK Hutchison Holdings Ltd dan Cheung Kong Infrastructure Holdings Ltd ini harus rela nilai sahamnya merosot bersamaan dengan melemahnya mata uang Inggris pound sterling.

Melansir the independent.co.uk, Sabtu (10/6/2017) dalam perdagangan di indeks saham Hong Kong Hang Seng Jumat lalu, saham CK Hutchison dibuka turun 2,3 persen kemudian ditutup melemah 1,3 persen. Kemudian saham Cheung Kong Infastructure melemah 2,1 persen.

Pound sterling juga melemah lebih dari dua persen terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Pound sterling berada di level 1,2632 per dolar AS, lebih rendah dibanding sebelumnya yang mencapai 1,2977 per dolar AS.

Pound Inggris juga melemah terhadap mata uang euro dengan turun 1,48 persen. Ini menjadi kejatuhan terbesar pound dalam satu hari sejak referendum Britain Exit (Brexit) atau disebut Inggris keluar dari Uni Eropa lewat pemungutan suara pada tahun lalu.

Padahal sebelumnya, sebelum pemilu Inggris dilakukan, perusahaan milik Li Ka-Shing mampu mendapat pendapatan hingga 36 persen sebelum dipotong bunga dan pajak.

Selain Li-Ka Shing, ada juga beberapa konglomerat yang dikabarkan ikut terkena imbas. Mereka adalah konglomerat properti asal Malaysia YTL dan perusahaan transportasi berbasis di Singapura Comfortdelgr menaruh investasi besar di Inggris Raya.

Inggris baru saja melaksanakan pemilihan umum, Partai Konservatif partai penguasa kehilangan 12 kursi di parlemen, sehingga kini hanya memiliki 317 kursi. Sedangkan Partai Buruh mendulang tambahan 29 kursi menjadi 261 kursi.

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya