PLN Bakal Sambung Listrik kepada 26.142 Warga Jabar

PLN menargetkan rasio elektrifikasi terus meningkat di Jawa Barat dengan target tambahan 3 persen pada 2018.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 13 Jul 2017, 10:45 WIB
Diterbitkan 13 Jul 2017, 10:45 WIB
20160316-PLN-Listrik-HA
Petugas PLN memperbaiki jaringan listrik di kawasan Pondok Ranji, Tangerang Selatan. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN Distribusi Jawa Barat (Disjabar), siap menyambung listrik bagi 26.142 warga miskin dan tidak mampu, di seluruh pelosok Jawa Barat yang akan dilakukan pada 2017.

General Manager PLN Disjabar Iwan Purwana mengatakan, PLN Disjabar telah menandatangani kerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Untuk menjalankan program penyambungan listrik bagi masyarakat miskin dan tidak mampu jabar.

Iwan melanjutkan, kerja sama PLN dengan Pemprov Jabar merupakan upaya mewujudkan Jabar Caang Tahun 2018, yakni rasio elektrifikasi 100 persen di tahun 2018.

"Rasio elektrifikasi setiap tahunnya di Jawa Barat terus meningkat. Pada 2015 sebesar 93,86 persen, 2016 menjadi 96,77 persen. Artinya masih kita upayakan sekitar 3 persen lagi terpenuhi di tahun 2018," kata Iwan, di Jakarta, Kamis (13/7/2017).

Iwan menuturkan, ada 26.142 warga yang diikutsertakan dalam program ini. Warga tersebut masuk kategori tidak mampu yang terdapat dalam Basis Data Terpadu Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (BDT TNP2K), mereka akan mendapatkan sambungan listrik 450 Volt Ampere (VA).

"Setiap warga yang dibantu akan mendapatkan daya 450 VA dengan sistem prabayar termasuk sambungan dengan hantaran sepanjang maksimal 30 meter. Untuk tarif 450 VA masih disubsidi oleh pemerintah sehingga tidak akan memberatkan warga tidak mampu yang ikut serta dalam program ini," ujar Iwan.

Sementara itu Kepala Dinas ESDM Provinsi Jawa Barat Eddy Nasution mengungkapkan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat menanggung sepenuhnya pembayaran untuk biaya penyambungan (BP) listrik, serta biaya perolehan Sertifikat Laik Operasi (SLO) instalasi rumah atau instalasi milik langganan rumah tangga penerima bantuan.

"Kebijakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam program ini, antara lain untuk meningkatkan cakupan dan akses masyarakat terhadap ketenagalistrikan, sehingga dapat mendongkrak produktivitas masyarakat, yang pada akhirnya berdampak positif pada peningkatan kualitas hidup masyarakat yang lebih sejahtera," tutur Eddy.

 

 

Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:

 

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya