Perubahan Iklim Bakal Ancam Pangan Dunia

Kementerian Pertanian menargetkan Indonesia menjadi lumbung pangan dunia pada 2045.

oleh Septian Deny diperbarui 17 Jul 2017, 11:30 WIB
Diterbitkan 17 Jul 2017, 11:30 WIB
20160704-Pupuk Padi-Karawang- Gempur M Surya
Petani memupuk tanaman padi di Karawang, Jawa Barat, Senin (4/7). Untuk mencapai target swasembada pangan 2016, pemerintah telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 20 triliun. (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pertanian (Kementan) menargetkan Indonesia menjadi lumbung pangan dunia pada 2045. Hal ini seiring dengan kebutuhan pangan dunia yang semakin tinggi seiring bertambahnya jumlah penduduk dunia.

Sekretaris Jenderal Kementan, Hari Priyono, mengatakan, dalam beberapa tahun ke depan, pangan akan jadi isu paling krusial di dunia. Ini terlihat dari mulai banyaknya migrasi penduduk dari negara yang krisis pangan ke negara maju dengan pangan yang melimpah.

"Sekarang negara-negara di Eropa kewalahan menampung para imigran karena pangan adalah masalah hak asasi manusia. Jika negara tidak mampu penuhi pangan, masyarakat yang kesulitan pangan akan migrasi ke negara maju. Negara maju juga tidak mampu membendung jika masyarakat berusaha memperoleh hak hakiki ini," ujar dia di Kantor Kementan, Jakarta, Senin (17/7/2017).

Sementara di sisi lain, ucap Hari, seluruh dunia juga saat ini tengah mengalami ancaman perubahan iklim. Di Indonesia, banyak petani telah merasakan dampak dari perubahan iklim ini dengan perubahan pola tanam yang tidak lagi sesuai dengan kebiasaan.

"Banyak petani terkecoh, yang biasa tanam dengan pola sejak dulu, dulu pada April-Maret merupakan masa tanam, sekarang tidak lagi seperti itu. Kalau para petani tidak antisipasi, pangan akan jadi masalah krusial," kata dia.

Namun demikian, ujar Hari, pihaknya optimistis Indonesia mampu menjadi lumbung pangan dunia pada 2045. Sebab, Indonesia, memiliki modal yang cukup berupa matahari yang bersinar sepanjang tahun dan sumber daya alam yang cukup untuk mengembangkan sektor pertanian ini.

"Di negara empat musim akan semakin sulit, maka solusi yaitu negara-negara yang tropis. Yang paling esensi dari pertanian adalah matahari, di negara tropis matahari ini intensif. Kita punya kekuatan itu. Kita optimistik, kita punya sumber daya, matahari, mampu kita manfaatkan untuk produksi pangan bukan hanya bagi penduduk Indonesia tapi dunia," ujar dia.

 

 

Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:

 

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya